FIB Unej Praktek Masak untuk Sosialiasi Cegah Stunting di Kalisat

  • Whatsapp

Akademisi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember adakan sosialisasi dan praktek memasak untuk pencegahan stunting dan gizi buruk di posyandu Dahlia 53, Kalisat, Jember, Kamis (6/10).

Tema dari kegiatan sosialisasi ini adalah “Pemilihan Diksi Lauk Amis-amis Sebagai Refleksi Kata Gizi Pada Ibu Hamil dan Menyusui untuk Pencegahan Gizi Buruk dan Stunting”. Tim riset dan sosialisasi tersebut diketuai oleh Dr. Asrumi, M.Hum., dan beranggotakan Dr. Asri Sundari, M.Si., Dr. Anastasia Erna R. S, M.Hum., Drs. Imam Basuki, M.Hum., Drs. IG krisnadi, M.Hum., Dra. Sofia, M.Hum., dan Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.

Asrumi sebagai ketua tim mengatakan “banyak ibu-ibu yang belum paham dengan makna kata gizi, gizi itu gampangnya adalah makanan yang terdiri dari lauk amis-amis seperti ikan wader, ikan asin, telur puyuh, udang, hati, daging, dll yang kaya akan protein dan zat besi. Tidak harus yang mahal, banyak di pasar-pasar untuk menjangkaunya”, ujarnya sambil menunjukkan makanan yang sudah diolah kepada peserta. Menurutnya praktek memasak ini merupakan langkah konkret yang dilakukan setelah melakukan sosialisasi pecegahan stunting.

Setelah tim dari Unej memberikan sedikit pemahaman terkait stunting dan pencegahannya, lalu dilanjutkan dengan praktek cara memasak yang benar agar kandungan gizi pada makanan tidak banyak hilang. Praktek memasak dipimpin oleh Hanny Rasni dari fakultas keperawatan dengan memasak sop kacang hijau.

“sop kacang hijau ini baik untuk pertumbuhan karena mengandung vitamin D yang bagus untuk ibu hamil, balita, dan ibu menyusui” ucap ia kepada peserta.

Para peserta sosialisasi terdiri dari ibu-ibu yang memiliki balita sangat antusias bertanya dan merespon terhadap tim yang dari Unej terutama terkait keluh kesah yang dirasakan pada anak-anak mereka juga kebiasaan jajanan yang dikomsumsi. Indah salah satu peserta mengatakan

“saya senang adanya sosialisasi seperti ini saya bisa tahu makanan yang bergizi untuk anak dan bagaimana cara memasaknya, seperti sop kacang hijau tadi saya baru tahu karena biasanya kacang hijau hanya identik dengan yang manis-manis”, ujarnya.

Pos terkait