Hadiri KTT G20 Roma, Presiden Jokowi Siap Terima Presidensi G20 dari Italia

  • Whatsapp

Jakarta – Presiden Joko Widodo bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan sejumlah delegasi Indonesia hari ini (29/10) bertolak ke Roma, Italia untuk menghadiri secara langsung Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) atau G20 Leaders’ Summit yang akan dilaksanakan pada tanggal 30-31 Oktober 2021.

“Selain hadir pada acara utama, saya juga diminta untuk berbicara di Side Events KTT G20 mengenai UMKM dan peran perempuan. Undangan ini menunjukkan pengakuan dunia terhadap kebijakan keberpihakan kita terhadap UMKM dan peran perempuan di UMKM”, jelasnya pada Keterangan Pers hari ini (29/10).

Bacaan Lainnya

Presiden Jokowi juga mengatakan akan menghadiri sejumlah pertemuan bilateral sebelum menerima keketuaan Presidensi dari Italia pada tanggal 31 Oktober 2021.

Untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi bagian dari G20 Troika bersama dengan Italia dan Arab Saudi.

Sebelumnya, Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi, Senin (25/10) di Istana Negara, menjelaskan bahwa Presiden Jokowi membawa tiga agenda utama untuk disampaikan pada KTT Roma.

“Presiden akan menyampaikan pandangan untuk tiga agenda utama yaitu global economy and global health, climate change and environment, dan sustainable development.”

Presiden dijadwalkan untuk menjadi pembicara Side Events berjudul “Supporting SMEs and Women-owned Businesses to Bounce Back”, bersama Ratu Máxima dari Belanda, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dan Kanselir Angela Merkel dari Jerman.

KTT G20 tahun ini difokuskan untuk menghasilkan G20 Leaders Declaration yang berisi komitmen bersama negara G20 dalam mengupayakan pemulihan global dari pandemi dan krisis ekonomi saat ini, serta penguatan kerjasama G20 di berbagai sektor termasuk sektor kesehatan, pembangunan berkelanjutan, lingkungan dan iklim, ketenagakerjaan, pendidikan dan masih banyak lagi.

Inklusivitas Fokus Presidensi G20 Indonesia

Bulan September lalu, Pemerintah Indonesia telah mengumumkan “Recover Together, Recover Stronger” sebagai tema Presidensi G20 Tahun 2022. Dalam pidatonya pada Sidang Umum PBB, Presiden Jokowi menyatakan,

“Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua. Untuk negara maju dan berkembang, utara dan selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau-pulau kecil di Pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan. Inklusivitas adalah fokus utama kepemimpinan Indonesia pada G20 tahun 2022. Inilah komitmen Indonesia untuk membuktikan bahwa ‘No One Left Behind’”, tegas Presiden Jokowi.

Pada pertemuan keempat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang dilaksanakan di Washington.D.C (13/10), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan undangan dan fokus Presidensi G20 Indonesia kepada  negara anggota lainnya.

“Saya mengundang dan tentunya menantikan dukungan anda untuk Presidensi G20 Indonesia mendatang. Pada Presidensi G20 Indonesia, kami akan memfokuskan agenda terkait isu global dalam konteks 2022 dan seterusnya, serta memanfaatkan kepemimpinan global G20 dan mengembangkan tindakan kolektif untuk memastikan kita semua dapat pulih bersama dan pulih lebih kuat. ”

Tidak hanya untuk dunia, Indonesia juga siap untuk memetik manfaat Presidensi
G20. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato telah menjelaskan, ada
setidaknya tiga manfaat yang akan didapatkan oleh Indonesia kala ditunjuk
memegang Presidensi G20 dari aspek ekonomi, yakni terbukanya peluang
peningkatan konsumsi domestik yang dapat capai Rp1,7 triliun, penambahan PDB
yang diperkirakan akan mencapai sekitar Rp7,47 triliun, dan terdapat pelibatan
tenaga kerja sekitar 33.000 pekerja di berbagai sektor industri di masa mendatang.

Pos terkait