Politeknik Negeri Jember adakan Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDN 1 Kemuning Lor, Kabupaten Jember, Sabtu (31/8). Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Jember mengembangkan media edukasi gizi yang interaktif dan efektif untuk pembelajaran terkait gizi seimbang di era 4.0. Game ini dinamakan “Sigesit”. “Si Gesit” adalah aplikasi game ular tangga, Permainan ini dirancang untuk memperkenalkan konsep pentingnya asupan gizi yang seimbang atau pentingnya makanan sehat dengan cara yang menarik dan interaktif serta mudah dipahami oleh anak-anak.
Tujuan kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi pendidikan gizi kepada anak usia sekolah agar mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan khususnya mengenai gizi seimbang secara interaktif, efektif dan tepat sasaran.
Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh tim pengabdian yang diketuai oleh Yohan Yuanta, S.ST., M. Gizi dan beranggotakan Erna Selviyanti, S.Pd., M.MSI, Putri Rahayu Ratri, S.Si. M. Biomed, Surya Dewi Puspita, S.ST., M.Kes., serta Stephani Nesya Renamastika, S.Gz., M.Gz.
“Anak usia sekolah termasuk kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Anak usia sekolah merupakan kelompok remaja awal yang berusia antara 6 hingga 12 tahun, mulai memasuki periode pubertas. Hingga saat ini anak usia sekolah di Jember masih ada yang memiliki status gizi tergolong lebih dan kurang,” ungkap Yohan
“Masalah gizi ini perlu segera diatasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan khususnya pada anak sekolah. Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yaitu dengan menerapkan pola gizi seimbang. Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi, “tutur Yohan.
Berbagai faktor dapat memengaruhi kualitas gizi antara lain sosial ekonomi, gaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan rendahnya tingkat pengetahuan khususnya mengenai pengetahuan Kesehatan. Berdasarkan analisis situasi di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa perlu dilakukan intervensi gizi untuk meningkatkan kualitas gizi pada anak sekolah. Intervensi gizi di era revolusi industri saat ini dapat dimodifikasi menggunakan teknologi dan media pembelajaran yang lebih modern, menarik dan interaktif.
“Dalam permainan ini, pemain akan menggerakkan karakter melalui papan ular tangga yang menampilkan berbagai jenis rintangan yang harus dilalui. Setiap rintangan atau keputusan dalam permainan ini akan memberikan informasi tentang gizi seimbang”, tambah Surya.