Pasokan ikan yang melimpah saat musim panen di Desa Puger Kulon Jember tidak diimbangi dengan permintaan pasar yang cukup sehingga mengakibatkan harga ikan jatuh dan tidak ekonomis untuk dijual segar, akibatnya banyak hasil tangkapan yang tidak terserap pasar dan berakhir menjadi limbah. Oleh karena itu dibutuhkan untuk pengembangan sistem pengolahan ikan guna menstabilkan harga dan meningkatkan nilai tambah produk melalui diversifikasi olahan ikan lokal sebagai strategi untuk meningkatkan nilai tambah produk sekaligus menjadi upaya nyata dalam pencegahan masalah gizi di Indonesia.
Produk olahan ikan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat sebagian besar hanya berupa produk terasi dan abon ikan. Inovasi produk ikan yang lain belum dikembangkan. Berbagai inovasi pengolahan ikan, seperti nugget ikan, dimsum ikan, bakso ikan, kerupuk ikan, dan berbagai makanan siap saji berbasis ikan lokal kini harus banyak dikembangkan, terutama di daerah pesisir dan sentra perikanan. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendongkrak perekonomian lokal, tetapi juga untuk memperbaiki pola konsumsi masyarakat terhadap pangan bergizi tinggi sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi di Desa Puger Kulon.
“Ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat baik, kaya akan omega-3, vitamin D, dan mineral penting yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh optimal,” ungkap Yohan Yuanta (Ketua Pengabdian kepada Masyarakat).
Menurutnya, konsumsi ikan dalam rumah tangga masih rendah khususnya pada balita yang rentan masalah gizi, padahal ketersediaan sumber protein hewani berupa ikan laut di daerah ini sangat melimpah. Hal ini dikarenakan kurangnya edukasi gizi dan minimnya variasi dalam pengolahan makanan berbasis ikan. Untuk itu, diperlukan inovasi produk agar ikan lebih mudah diterima, lebih awet, dan dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Jember memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada UMKM dan kader posyandu tentang diversifikasi olahan ikan lokal untuk peningkatan nilai tambah produk dan sebagai upaya pencegahan masalah gizi.
“Ikan lokal yang mudah didapat, bergizi tinggi, dan terjangkau menjadi solusi tepat untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak, terutama pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)”, ungkap Miftahul Jannah.
Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Rabu (6/8). bekerjasama dengan Desa, UMKM dan kader posyandu Desa Puger Kulon Jember, dengan tujuan adanya kolaborasi antara UMKM dan kader posyandu dapat menjadikan perekonomian meningkat serta dapat berkontribusi menurunkan masalah gizi.
Kegiatan ini juga diarahkan untuk memfasilitasi digitalisasi pemasaran produk UMKM serta mendorong terciptanya kemitraan antara pelaku usaha, dinas kesehatan, pemerintah dan perguruan tinggi. Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh tim pengabdian yang di ketuai oleh Yohan Yuanta, S.ST., M. Gizi yang beranggotakan Miftahul Jannah, S.Gz., M.Gizi, Putri Rahayu Ratri, S.Si. M. Biomed, Surya Dewi Puspita, S.ST., M.Kes. Dessya Putri Ayu, S.KM., M.Kes, Dina Fitriyah, S.Si., M.Si.
Kegiatan ini antara lain berupa penyuluhan ilmu bahan makanan (Ikan), manajemen usaha, digital marketing dan pelatihan diversifikasi produk olahan ikan.