Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sastra menggelar workshop bertema “Membaca Sejarah Melalui Sastra dan Film” di Gedung ISBD, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember, Minggu (28/9). Kegiatan yang berlangsung pukul 09.00–13.00 WIB ini menghadirkan Wakil Dekan I FIB, Dr. Ikhwan Setiawan, S.S., M.A., sebagai pemateri.
Dalam pemaparannya, Dr. Ikhwan menekankan pentingnya membaca sejarah dari berbagai sudut pandang. Menurutnya, sastra dan film tidak sekadar hiburan, tetapi medium alternatif untuk memahami peristiwa masa lalu. Ia mengajukan tiga pertanyaan reflektif sebagai benang merah diskusi: “Mengapa harus sejarah, mengapa fiksi sejarah penting, dan mengapa para sastrawan serta sineas menyajikan sejarah?”
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan kritis yang diajukan. Mereka menyoroti narasi sejarah resmi, posisi kelompok terpinggirkan, hingga peran generasi muda dalam menyikapi sejarah. Forum ini pun berkembang menjadi ruang dialektika yang hidup.
Menariknya, HMI Komisariat Sastra tidak berhenti pada forum diskusi semata. Peserta didorong untuk menuangkan ide dan refleksi dalam bentuk tulisan yang akan dihimpun menjadi antologi. Langkah ini diapresiasi Dr. Ikhwan, yang menyebut forum tersebut sebagai “ruang critical minority”—ruang bagi mahasiswa untuk merawat imajinasi reflektif ditengah arus wacana dominan.
Dengan adanya tindak lanjut berupa antologi, workshop ini tidak hanya meninggalkan kesan sesaat, tetapi juga meneguhkan tradisi intelektual kritis di kalangan mahasiswa. Hasil karya kolektif tersebut diharapkan menjadi kontribusi nyata bagi publik dalam memahami sejarah melalui perspektif sastra dan film.