Bandung – Humas perguruan tinggi dalam kondisi krisis covid 19 ini perlu aktif dalam penelitian di media sosial agar dapat menyajikan informasi yang akurat untuk disajikan ke publik.
Dr. Pitoyo, M.IKom, Business Development Tribun Network, Kompas Gramedia menjelaskan era digital ini informasi mengalir demikian derasnya. Humas perguruan tinggi (PT) perlu secara rutin melakukan penelitian tentang apa yang terjadi di masyarakat dan bagaimana dunia perguruan tinggi melakukan respon secara akademik.
Setelah melakukan penelitian baik berbasis media sosial maupun menyebarkan quisener secara digital, maka perlu memilih media yang tepat dalam mempublikasikannya.
Pitoyo yang juga Ketua Umum Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi (IDIK) UNPAD ini memaparkan kendala humas di masa krisis atau dikenal dengan istilah komunikasi krisis, pada webinar yang diselenggarakan oleh yang tergabung dalam Perhimpunan Humas Perguruan Tinggi Se-Indonesia (Humani).
Pada Webinar yang diikuti oleh 99 humas PT se-Indonesia baik kampus swasta maupun negeri, di buka oleh Koordinator Humani Dr Ahmad Zakiyuddin, MSi.
Humas PT, lanjut Pitoyo, perlu hati hati dalam menyebarkan informasi, dengan memilih media online yang sesuai dengan segmen PT.
“Tidak cukup hanya memposting berita kampus di website milik kampus sudah dianggap tugas selesai,” jelas Pitoyo.
Era digital memang memudahkan semua orang dan lembaga membuat website atau portal berita. Namun persoalannya adalah seberapa banyak orang yang melihat dan membaca berita dan video yang ditayangkan di media kampus tersebut.
Menurut Pitoyo, humas PT perlu mengkaji media atau portal berita apa yang perlu diajak berkolaborasi agar pesan yang disampaikan oleh humas tepat sasaran.
Tepat sasaran sesuai segmentasinya, sesuai dengan usianya dan gaya hidupnya. Untuk itu, Pitoyo menyarankan agar Humas PT sebelumnya melakuan kajian media dengan aplikasi google analytic atau alexa.
Pada dua aplikasi itu akan memberikan data detail tentang siapa saja yang membaca berita yang dimuat oleh Humas PT di media portal berita. Hal ini tentu terkait dengan efisiensi biaya dan tepat sasaran pembacanya.
Dr Zakiyuddin, menjelaskan keberadaan Humas PT ini sangat strategis untuk meningkatkan komunikasi antarkampus di Indonesia. Sekitar 250 Humas PT yang sudah tergabung dalam Humani ini.
Zaki, panggilan Zakiyuddin, yang juga dosen Komunikasi Universitas Langlang Buana Bandung menambahkan untuk melakukan percepatan komunikasi Humas PT, Humani akan membuat 50 portal humas PT.
Portal tersebut, lanjut Zaki, akan dibahas detail setelah webinar ini. Adapun biayanya akan dilakukan secara berkolaborasi dengan Humas PT yang menjadi anggota Humani.
Dr Amalia Djuwita, dra, MM, menambahkan untuk meningkatkan kinerja Humas PT perlu kerja ekstra keras. Hanya saja kerja keras di era industri 4.0 ini bukan bekerja 24 jam.
Namun, jelas Amalia, harus 7 x 1.440 menit. Mengapa? Karena informasi mengalir setiap menit bahkan detik, kalau masih berpegang pada hitungan jam, maka akan terlambat informasi.
Amalia menjelaskan saat ini untuk menulis berita sudah dapat digantikan oleh robot atau artificial intelegent (AI). Robot tersebut dapat diprogram sesuai keinginan Humas PT.
Untuk itu, Amalia mengatakan, Humas PT perlu kreatif dan inovatif agar selalu dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan masyarakat, akurat, dan kredibel tentunya aktual.
“Tuntutan Humas itu banyak, namun biasanya anggarannya terbatas. Maka dengan adanya Robot ini bisa bekerja secara optimal,” ungkap Amalia, yang mantan Humas PT Telkom.