Aspal berungkali lupa mengawetkan air
dari langit. Pohon pohon di tepi jalan
Terus tergencet kaki kaki trotoar
Pejam matanya di sembunyikan kepak burung mencari tegal
Dan hutan
Dalam kicaunya, ia mengkhatamkan kisah
nabi Nuh sebelum perahu terkayuh
di pucuk pucuk akar, keperihan berusaha melampaui bisu
diam mengabdikan pelayaran
langit dan bumi karam
pagi tadi sebatang pohon tumbang
di tepi jalan menimpa seorang pejalan
lehernya patah menjadi gumam sedih yang tergerus
lalu lalang bandul jam
tak lama
truk sampah lalu mengangkutnya
serupa air mata ditinggalkan kesedihan
leher itu tetap menyimpan beku darahnya sendiri bersama patahan ranting dan layu daun
memanggil kepak burung yang akan menjemputnya di sebuah pelayaran
dalam hening yang menggayut tiba perlahan
Kisah Pohon dan Sebatang Leher
