Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang menggelar Pendidikan Latihan Khusus (Diklatsus) Nasional Basic Training Journalistic di Balai Desa Tawangaro, Karangploso, Kabupaten Malang pada tanggal 25 – 27 Maret 2022.
Mengusung tema “Terbentuknya Jiwa Profesionalisme yang Independen Menuju Insan Pers yang Berdaya.” Acara Ini diikuti oleh 39 peserta dari berbagai Cabang HMI. Peserta berasal dari Cabang Malang, Yogyakarta, Bangkalan, Ponorogo, Semarang, Tulungagung, Pamekasan, Jombang, Jayapura.
Menurut Direktur LAPMI Cabang Malang, Rajab Abubakar Sidik Jailani, acara ini bertujuan mengembangkan kemampuan kader di bidang jurnalistik untuk mempertajam alat pencapaian tujuan HMI, melalui kerja-kerja jurnalistik dengan bentuk pengenalan secara teori sekaligus praktik turun lapangan.
“Konsep acaranya kita lakukan pelatihan sekaligus praktik turun lapangan hampir sama dengan bentuk dari pelatihan, karena memang yang kita inginkan kawan-kawan peserta terkonsep baik wilayah intelektualnya maupun praktik-praktik di lapangan,” jelas Rajab.
Lapmi Cabang Malang juga mendatangkan Pengurus Badan Kordinasi (Bakornas) Lapmi untuk mengisi materi dalam kegiatan tersebut.
“Kami mendatangkan langsung Direktur Bakornas Lapmi ini agar keterlibatan dan kehadiran dari Bakornas Lapmi dapat kami rasakan kebermanfaatannya, khususnya agar kedepan kita bisa sama-sama saling berdaya untuk berkarya,” ujarnya.
Direktur Badan Kordinasi (Bakornas) Lapmi PB HMI Tafrichul Fuady Absa dalam acara tersebut untuk memberikan materi tentang Orientasi Ke-lapmi-an sekaligus berbagi cerita tentang arah Lapmi kedepan dan kehadirannya agar Lapmi Cabang Bisa merasakan kebermanfaatan Bakornas Lapmi PB HMI.
Dalam penyampaian materi, Pria yang akrab disapa Fufu ini menyampaikan pentingnya kader HMI menjaga konsistensi dalam berorganisasi juga beraktualisasi dalam dunia pers.
“Lapmi adalah tempat menempa diri dalam ruang professional, terutama di bidang pers. Maka kita harus istiqomah dalam belajar di Lapmi. Lapmi tidak butuh kader yang hanya pintar teori belaka, Namun harus mampu beraktualisasi sehingga skillnya akan semakin meningkat seiring berjalan waktu.” Ujar Vuvu.