Setiap individu maupun keluarga tentu memiliki masalah dan cobaan hidup masing-masing. Ketika cobaan dan masalah datang, bagaimana tidak mungkin hidup individu maupun keluarga akan terasa berat dan kehilangan semangat.
Bagaimana langkah untuk mengatasinya ketika mulai muncul perasaan kecemasan yang sangat, salah satu langkah dengan harus menyikapi lebih tenang dan mulai mencari cara untuk membangkitkan semangat.
Karena Masalah atau cobaan hidup datang kepada siapa saja tanpa pandang bulu, kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, dan orang berpendidikan atau tidak pun akan merasakan cobaan hidup.
Orang yang bijak tidak akan lari dari masalah maupun cobaan hidup yang menjeratnya. Sebagai cobaan/ ujian dalam perjalanan kehidupan ia akan menghadapinya dan berusaha untuk mencari jalan keluarnya. Dalam kata kata bijak, lari dari jeratan masalah bukan solusi yang tepat, sebaliknya akan menambah masalah yang ada bertambah.
Selama kita punya prinsip dan pandangan “Jangan pernah menjadikan sebuah masalah menjadi beban hidup. Jadikanlah masalah tersebut sebagai acuan uji coba dalam perjalanan hidup kita untuk bisa lebih baik dari sebelumnya dan bisa lebih maju.” akan serasa ringan menyelesaikan dan menjalaninya karena mindset dalam batin serta semangat kita sudah ada modal untuk mengatasinya.
Sikap jangan menjadikan masalah sebagai beban hidup sangat diperlukan dan sikap berpikir positif menatap setiap masalah sebagai tantangan yang dapat dihadapi meski membutuhkan waktu yang tidak instan dan butuh bertahap untuk menuntaskan.
Cara menyelesaikan masalah yang efektif sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah yang ada
Bersikap Untuk lebih tenang dan mampu berpikir positif, mencoba untuk mengidentifikasi awal mula dan penyebab munculnya masalah tersebut. Kita akan bisa mulai memecahkan masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Dengan begitu, kita dapat lebih mudah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Menentukan beberapa pilihan untuk menyelesaikan masalah yang ada
Secepat mungkin harus mengetahui akar masalah yang ada, dan kita bisa mulai untuk mencari beberapa pemecahan masalah yang sekiranya dapat digunakan untuk mengatasi masalah. Berpikir dan bersikap lebih fleksibel dan kembangkan kreativitas saat mencari dan memilih pemecahan masalah. Kita bisa membuat daftar kelebihan dan kekurangan dari pilihan solusi yang ada.
Tidak ada salahnya juga untuk meminta saran dan masukan dari orang terdekat dan bisa dipercaya. Sebisa mungkin dia adalah orang yang netral sehingga opini dan masukannya nanti diharapkan objektif.
3. Menentukan pilihan terbaik dan bijak dalam menyelesaikan masalah
Bila kita sudah menemukan beberapa pilihan solusi atas masalahmu dan membuat sudah melihat gambaran kelebihan serta kekurangan dari masing-masing pilihan, maka kita harus menetapkan solusi mana yang akan kamu pakai.
Tidak masalah untuk menetapkan plan B atau rencana cadangan yang bisa kita gunakan jika pilihan pertama tidak berhasil menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Jangan menunda menyelesaikan masalah yang ada
Sesudah memutuskan solusi yang akan kita pakai, segera lakukan. Hindari menunda-nunda karena hanya akan membuat kita jadi semakin tidak tenang bahkan bisa membuat masalah baru. Yang perlu diingat adalah masalah merupakan hal yang normal terjadi dan sewajarnya harus dihadapi dan bukan dihindari,
Sebagai umat yang berpegang teguh kepada keyakinannya dan berserah diri kepada Sang Perencana dalam segenap sisi kehidupan di Alam Semesta, sudah barang tentu kita kembalikan semua ikhtiar kita kepada Allah SWT. Kita sudah pasti akan mengambil langkah langkah juga sesuai tuntunan selain 4 (empat ) sikap yang telah kita jelaskan diatas, sebagaimana lazimnya keimanan khususnya ummat Islam akan lebih memantapkan keyakinan dengan melakukan sebagai berikut pula:
1. Membiasakan bersuci diri dengan ber- Wudhu
Selama ini kita mengetahui bahwa berwudhu berfungsi untuk mensucikan diri dari najis dan hadas. Namun tahukah anda, berwudhu juga bisa jadi penawar racun hati. Disaat sedih dan gelisah, kita dianjurkan untuk berwudhu sehingga dosa-dosa akan luntur dan jiwa lebih tenang. Sebab Allah SWT menyukai orang-orang yang mensucikan diri (berwudhu), sebagaimana firman-Nya
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
2. Disiplin melaksanakan Shalat
Di dalam sholat ada ketenangan jiwa dan ketentraman bagi pikiran, sholat merupakan pintu dari pintu-pintu yang denganya bisa membantu untuk menghilangkan dan menutup penatnya dunia. Keluhkan semua masalahmu pada Allah dalam sujudmu. Allah Ta’ala berfirman:
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”. (QS al-Baqarah: 45).
3. Bersahabat dengan membaca Al-Quran
Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (QS Al-A’raaf:204)
Membaca Al-Quran salah satunya dapat membuat diri kita tenang. Hal ini karena di dalam Al-Quran terdapat berbagai petunjuk yang jika dipahami akan benar-benar mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan sebagai bentuk petunjuk. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan bahwa Al-Quran adalah benar-benar petunjuk yang nyata.
4.Kekuatan Doa
Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita (umatnya) tatkala turun sebuah musibah atau terkena sebuah masalah do’a-do’a untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan yang ada, beliau mengucapkan:
“Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri, dengan kasih sayangMu saya memohon pertolonganMu”.
“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali do’a”. Shahihul jami’
5.Berserah Diri secara totalitas Kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman yang artinya :
“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (QS ath-Thalaaq: 3)
Kita semua yakin bahwa apa yang kita kerjakan untuk segera bisa keluar dari sebuah masalah hanyalah merupakan sebab dan sarana namun tetap yang mengatur semuanya adalah Allah Azza wa jalla, maka apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki kejadiannya pasti tidak akan terjadi.
6. Menyisihkan Rejeki untuk bersedekah
Dalam Al Qur’an banyak ditemukan firman Allah yang memerintahkan kita untuk bersedekah dan membelajakan sebagian harta kita dijalan kebaikan. Kebanyakan kita tidak menghiraukan perintah tersebut. Kita kuatir kalau bersedekah akan mengurangi jumlah harta kita.
Karena kuatnya rasa memiliki duniawi, Sifat kikir dan tamak mendorong kita untuk enggan membayar zakat , infak dan sedekah. Padahal manfaat sedekah itu sebenarnya akan kembali kepada diri kita juga.
Sedekah yang bisa membantu menyelesaikan segala permasalahan seseorang, tinggal bagaimana niat dan keyakinan saat melakukan sedekah. Seperti yang kita ketahui bahwasanya permasalaan manusia bisa mencakup banyak hal.
Masalah individu dengan keluarga, masalah konflik atasan dan bawahan dalam pekerjaan, masalah utang piutang, masalah tidak kunjung memperoleh jodoh, masalah pekerjaan yang seret, rezeki yang selalu kurang, tidak bisa membayar uang sekolah anak, dan masalah-masalah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Berhentilah saling menyalahkan diri sendiri maupun orang lain,
berani ambil resiko terhadap masalah yang ada,
Bermimpi dan berharap lebih baik dan maju keluar dari masalah,
Bekerja keras dengan sepenuh hati atas dasar keyakinan bahwa Tuhan telah membuat rencana yang lebih baik terhadap hidup kita,
Jangan lupa tetap hidup bahagia, dan mensyukuri yang ada pada diri kita saat ini dan yang akan datang,
Jangan Pernah ada kata “Menyerah” dengan apapun yang Terjadi.