Politeknik Negeri Jember adakan pelatihan pembuatan produk inovasi Protias MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) tinggi protein cegah stunting berbasis tepung beras sehat kombinasi tepung daging ikan lele di puskemas Sukorambi. Rabu,( 2/10).
Tim pelatihan terdiri dari dr. Arisanty Nur Setia Restuti, M.Gizi , dr. Adhiningsih Yulianti., M.Gizi, Arisona ahmad, SE., M.S.A., Ak, Sugeng Hartanto SE., M.Akun, Miftahul Jannah, S.Gz., M.Gizi, dan Dina Fitriyah, S.Si., M.Si,, Endang Widyawatiningrum., A.Md selaku teknisi serta 4 orang mahasiswa.
Tim Pelatih melakukan pemberian materi dan demonstrasi pembuatan MP-ASI Protias dengan sasaran kader posyandu di wilayah puskesmas Sukorambi. Protias merupakan MP-ASI tinggi protein berbasis tepung beras sehat kombinasi tepung daging ikan lele. Penyuluhan yang dilakukan bertujuan agar mitra sasaran dapat lebih memanfaatkan bahan-bahan lokal yang relatif lebih murah namun bergizi tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh Bidan desa dan ahli gizi puskesmas Sukorambi, “Harapannya kegiatan ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pemanfaatan bahan lokal sebagai alternatif MP-ASI tinggi protein saat pendampingan ibu dan balita stunting”, tuturnya.
Upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan mengembangkan MP-ASI tinggi protein dan zat gizi lainnya yang diperlukan anak untuk pertumbuhan yang optimal. Politeknik Negeri Jember memiliki rintisan Teaching Factory (TEFA) di bidang gizi dengan nama “Nutrition Care Center”. Di mana salah satu tujuan dari TEFA NCC adalah memfasilitasi tenaga pendidik dan kependidikan berinovasi menghasilkan produk yang mampu mengatasi permasalahan gizi yang ada di masyarakat.
Status gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam SDGs (Sustainable Development Goals). Stunting mengakibatkan gangguan tumbuh kembang anak seperti mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif dan motoriknya yang akan mempengaruhi produktivitasnya saat dewasa. Data prevalensi stunting di Jawa Timur sebesar 19,2%. Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang masuk lokus stunting dengan prevalensi stunting pada tahun 2022 masih mencapai angka tertinggi di Jawa Timur yaitu sekitar 34,9%.