Ritus Bangun Pagi 

Tubuhku bangun pagi

Tapi aku ingin tidur lagi

 

Sayang, tanganku menyingkap selimut

Kakiku bergegas ke kamar mandi

 

Diam diam ada yang menanam matahari di lenganku, bertumbuh dan menyingkap tirai jendela kamar tiap pagi

 

Sungguh aku suka menikmati jam

yang berhenti

Berjongkok lama di kamar mandi

menata ejaan bayang bayang

yang ingin

melancong dari kerak kesedihan, biar ampas kelu yang berlalu

Tak menggenangi lantai

 

Tapi aku yang capek kembali menelan vitamin dan minuman energi

agar Kepalaku melayang terbang

dari diriku yang terbebat dentang jam

 

menggambar ruang baru di meja kerja dan cicilan bulanan. Waktu waktu menjelma buah buah segar dan jam tangan di pasar loak kembali berdentang

 

Begitulah selalu, dia bersikeras mengguyur air dan mengambil sabun, membisikan dandan dan berpakaian meletakkan anak anak dan istri, nasi dan rekreasi

 

Mengganti Lampu merah menjadi hijau di perempatan dan melajukan tubuhku yang bebal ke sepanjang aspal nafasku

 

Ejaan tercecer terbawa ke lubang buang

Kupunguti dengan tidur memunggungi laju tubuhku yang bebal

 

Tubuhku seperti lampu lampu yang terus memijar atau sepedo meter yang berputar menjauhi angka nol di kebisuamu

Pos terkait

banner 468x60