Tips Ketum Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi gunakan e-Wallet yang aman

Sejak adanya pandemi covid 19, maka kerumunan hingga sentuhan tangan menjadi dikurangi bahkan dilarang, termasuk sentuhan saat melakukan pembayaran, karena itu dompet elektronik atau dikenal e-Wallet menjadi populer, atau menjadi salah satu alat transaksi yang sah. Masyarakat Indonesia bahkan dunia secara terpaksa mulai meninggalkan pola transaksi dengan menggunakan uang kartal menjadi uang eletronik.

Dr Pitoyo, SS, M.IKom, Ketua Umum Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi (IDIK) UNPAD mengatakan e-wallet ini awalnya dikenalkan sebagai alat pembayaran yang praktis sekaligus mengikuti trend gaya hidup. Namun bersamaan dengan adanya pandemi Covid 19 yang membuat banyak orang takut bertransaksi dengan sentuhan, maka e-wallet menjadi naik daun. Hal ini disampaikan Dr Pitoyo pada Webinar dengan tema Lindungi Diri di Dunia Digital, yang diselenggarakan Kemnetrian Kominfo dan Siber Kreasi untuk Indonesia Cakap Digital, Kamis 14 Oktober 2021, pukul 13.00 – 15.30 wib, di Kabupaten Lampung.

Acara webinar literasi digital ini dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo. Presiden mengatakan bahwa di era digital masyarakat perlu memahami pola komunikasi di media digital. Era digital ini memberi peluang besar bagi perekonomian rakyat, UMKM menjadi punya peluang untuk memasarkan produknya ke seluruh dunia dengan biaya relatif terjangkau. Selain itu, masyarakat Indonesia dapat mengikuti berbagai trend, baik bisnis, seni dan budaya di seluruh dunia setiap saat.

Hanya saja, lanjut Jokowi, ada tantangan besar di media digital ini, yakni maraknya cyber crime, perundungan anak secara online, penipuan di media virtual bahkan maraknya radikalisme dan terorisme dengan menggunakan media sosial. “Saya harap masyarakat Indonesia menggunakan media digital ini untuk hal-hal yang kreatif untuk membangun negeri tercinta ini,” kata Jokowi.

Gubernur Lampung, Ir H Arinal Djunaidi dalam sambutannya berpesan agar masyarakt Lampung menyimak acara secara baik agar dapat lebih bijak dalam berkomunikasi di ruang digital. Media digital sebaiknya dimafaatkan untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kecerdasan masyarakat sekaligus menangkal berita bohong (hoax) atau fake news.

Dr Pitoyo sebagai narasumber satu mengatakan e-wallet sudah cukup populer di Amerika Serikat dan Eropa, bahkan berdasarkan data Most Popular Digital Wallet according to consumers in the United States as of December 2016, posisi teratas diduduki oleh Paypal 76 %, disusul oleh Amazon 24 %, sedangkan Google Wallet diperingkat 14%, Apple Pay, 12 %, Samsung Pay 7 %. Ternyata setelah 5 tahun berlangsung maka posisinya menjadi berubah, pada tahun 2021, paple Pay menduduki peringkat pertama 49 persen, disusul Google Pay 37 % dan Samsung Pay 19 persen.

“Pemilik perangkat Apple dan Samsung dengan cepat mengubah posisi di peringkat atas, dan Google meski tidak memiliki perangkat smartphone, juga menduduki peringkat kedua,” ujar Dr Pitoyo.

Ada sebuah prediksi penggunaan e-wallet di Amerika akan mencapai 40 persen pada tahun 2024, lanjut Dr Pitoyo, menunjukkan bahwa mata uang dolar tetap kuat namun sudah tidak ditransaksikan secara langsung, namun dalam bentuk dompet virtual. Bahkan, 67 persen pengecer menerima pembayaran tanpa kontak langsung.

Mata uang yang ditransaksikan di e-wallet ternyata juga bukan hanya mata uang yang riil atau ada wujudnya, namun mata uang virtual yang dikenal dengan crypto currency juga sudah mulai ditransaksikan di e-wallet. Setidaknya PayPal sudah mengawali di dunia dompet virtual ini. Pelan tapi pasti masyarakat dunia perlu mengikuti perkembangan uang virtual (cryto currency) ini sebagai mata uang yang sah dan dapat digunakan untuk berbagai transaksi.

Menurut Dr Pitoyo, awal munculnya e-wallet ini, membuat khawatir dunia perbankan, karena tidak menggunakan jaringan perbankan. Namun saat ini e-wallet justru menjalin kerjasama dengan dunia perbankan untuk penjangkau masyarakat digital diseluruh pelosok dunia. Google salah satunya yang telah menjalin kerjasama dengan berkolaborasi dengan perbankan dengan menawarkan fitur pengaturan anggran belanja personal atau rumah tangga.

“Dulu yang mengatur anggaran itu istri atau Ibu, saat ini peran istri sudah diganti Google Pay,” kelakar Dr Pitoyo.

Namun dibalik banyaknya penawaran kemudahan dalam bertranskasi itu, Dr Pitoyo berpesan perlu warga net yang beraktivitas di dunia maya untuk hati hati. Pasalnya banyak orang jahat yang memanfaatkan ketidaktahuan para penghuni dunia digital ini. Para peretas sering memanfaatkan kesempatan dari para pengguna dompet virtual ini.

“Maka hati-hatilah saat mendownload aplikasi e-wallet, pelajari secara seksama aturannya sebelum menyatakan setuju dengan tanda contreng. pelajari dan ubah bahasa menjadi bahasa Indonesia agar mudah dipahami dan dimengerti,” jelas Dr Pitoyo.

Dalam pembuatan password, tambah Dr Pitoyo, diperlukan kehati-hatian, jangan menggunakan password dari nama keluarga atau tanggal lahir, bulan dan tahun, serta tempat tinggal. Buatlah password yang yang rumit dan hanya dapat dipahami oleh diri sendiri. tentu saja, sebaiknya dalam menyimpan password ditempat yang aman, sehingga tidak ada orang yang tahun.

Waspadai phising alias penipu yang ada di dunia virtual yang mengincar e-wallet di perangkat handphone. Untuk itu, jangan mudah percaya apabila ada penawaran yang menggiurkan dengan embel-embel dapat hadiah besar dengan cara mudah. Pasalnya para peretas mengicar di saat pesan yang dikirim tersebut dibuka atau diklik, tanpa sadar semua data akan terbuka dan dengan mudah peretas mengambil informasi pribadi dan sekaligus uang virtual di perangkat handphone tersebut.

“Sekali lagi, hati-hati menggunakan wifi gratis di tempat publik, karena mudah sekali diretas oleh orang yang berniat jahat dan nongkrong di lokasi tersebut,” ungakp Dr. Pitoyo, yang aktif di Tribunnews.com ini.

Webinar yang diselenggarakan di 514 kota dan kabupaten ini, dimoderatori oleh Fifien Ervianti, dengan narasumber Syarief Ediansyah, SH MM, Yudi Yusnandi, SH, MH, Meli Supriyati dan key Opinion Leader Adhit “Element” diikuti 132 partsipant.

Pos terkait

banner 468x60