Totok Sudarto adalah sosok yang tetap produktif di usia yang tidak lagi muda 67 tahun, pensiunan karyawan BUMN [PTP XII], dosen 4 PT, penulis buku. karyanya bisa di jumpai di toko buku Gramedia, ada lebih dari 60 judul. Beliau adalah sosok yang memiliki pemikiran berbeda tentang Hak Cipta. Baginya, ketika bukunya dibajak itu akan membuka pahala jariyah.
“Saya heran kalau ada penulis yang kelabakan saat karyanya di bajak. Bagi saya karya kita di bajak adalah anugerah. Bajak bajaken semoga jadi amal jariyah ilmu,” tegas Totok penulis yang juga punya hobby naik gunung.
“Saya pernah ribut saat jadi moderator Seminar soal HAKI yg menganggap jalan fikiran saya nyeleneh. Saat banyak pihak menginginkan penegakan HAKI saya malah sebaliknya”, lanjut Totok.
Pernah salah satu karya dengan tema sederhana Manajemen Warung Jus Buah Praktis koq bisa tembus di 56.000 exemplar.
“Karya terkini yang baginya cukup berkesan adalah DIAGNOSE PENYAKIT ORGANISASI, seri Manajemen SDM. Karya ini mengangkat tema besar problem organisasi yang seringkali di temukan pada problem Leadership”,
“Ada banyak variabel penyakit organisasi yang meliputi, struktur, perubahan, rewards and punisment. Hubungan industrial dll.semua punya arti pentin, sungguh tidak bijak dan adil kalau semua di bebankan ke pimpinan atau leader yang selalu jadi sasaran utama masalah,” tambahnya.
Totok yang sekarang memang tidak segagah dulu, tapi tetap menyala semangatnya.
Paradoksnya, hobby naik turun gunung Arjuno, Semeru, Raung tapi kaki jadi. invalid justru saat naik motor, korban jalan makadam di lokasi KKN, ujarnya mengenang.