Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, bukan sekadar penyakit kronis yang menyerang metabolisme tubuh. Penyakit ini kerap dijuluki sebagai “ibu dari segala penyakit” karena komplikasi yang diakibatkannya dapat memengaruhi hampir seluruh organ tubuh, termasuk jantung, ginjal, mata, saraf, hingga otak. Maka dari itu, kewaspadaan terhadap diabetes sangat penting demi menjaga kualitas hidup.
Apa Itu Diabetes?
Diabetes adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu mengolah gula darah (glukosa) secara normal. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada produksi atau kerja hormon insulin, yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Ada dua jenis utama diabetes:
1. Diabetes Tipe 1: Biasanya terjadi sejak usia muda akibat tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali.
2. Diabetes Tipe 2: Jenis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa akibat resistensi tubuh terhadap insulin atau produksi insulin yang tidak mencukupi.
Selain itu, terdapat diabetes gestasional yang terjadi selama kehamilan dan meningkatkan risiko diabetes di masa depan bagi ibu dan anak.
Diabetes tidak hanya menyerang metabolisme, tetapi juga memicu berbagai komplikasi serius yang sering kali menjadi penyebab utama kematian pada penderita. Beberapa komplikasi utama meliputi:
1. Penyakit Kardiovaskular
Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi. Gula darah yang tinggi secara kronis merusak pembuluh darah dan saraf yang mengatur fungsi jantung.
2. Gagal Ginjal
Ginjal yang bekerja terlalu keras untuk menyaring gula darah lama-kelamaan akan mengalami kerusakan. Diabetes adalah penyebab utama penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal.
3. Gangguan Saraf (Neuropati)
Kadar gula darah tinggi merusak saraf di seluruh tubuh, terutama di tangan dan kaki. Ini dapat menyebabkan rasa kesemutan, nyeri, mati rasa, hingga luka kronis yang sulit sembuh (ulkus diabetik).
4. Gangguan Penglihatan
Retinopati diabetik, yaitu kerusakan pembuluh darah di retina, adalah komplikasi serius yang dapat menyebabkan kebutaan. Selain itu, diabetes juga meningkatkan risiko katarak dan glaukoma.
5. Kerusakan Kulit dan Luka Sulit Sembuh
Diabetes memperlambat proses penyembuhan luka akibat gangguan aliran darah dan fungsi saraf, sehingga luka kecil sekalipun dapat berkembang menjadi infeksi serius.
6. Risiko Kanker dan Penyakit Alzheimer
Penelitian menunjukkan bahwa diabetes dapat meningkatkan risiko kanker tertentu dan berkontribusi pada perkembangan demensia, termasuk Alzheimer.
Pencegahan dan Manajemen Diabetes
Meski diabetes adalah penyakit kronis, langkah pencegahan dan manajemen dapat membantu mencegah komplikasi serius. Berikut tipsnya:
1. Perbaiki Pola Makan
Konsumsi makanan kaya serat seperti sayuran, buah, dan biji-bijian utuh. Kurangi konsumsi gula tambahan dan makanan olahan.
2. Aktif Bergerak
Rutin berolahraga, minimal 30 menit setiap hari, dapat membantu tubuh lebih sensitif terhadap insulin.
3. Jaga Berat Badan Ideal
Menurunkan berat badan meskipun hanya beberapa kilogram dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
4. Rutin Periksa Kesehatan
Pantau kadar gula darah secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko diabetes.
5. Kelola Stres
Lakukan aktivitas yang menenangkan seperti meditasi atau yoga untuk menjaga kesehatan mental dan hormonal.
Waspadai gejala awal diabetes seperti:
– Sering merasa haus dan lapar.
– Kelelahan yang tidak wajar.
– Frekuensi buang air kecil meningkat.
– Penurunan berat badan tanpa sebab.
– Penglihatan buram.
– Luka yang sulit sembuh.
Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter.
Diabetes adalah penyakit yang harus ditangani dengan serius karena dampaknya yang luas terhadap kesehatan tubuh. Dengan gaya hidup sehat dan kesadaran dini, risiko diabetes dapat dikurangi secara signifikan. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan biarkan “ibu dari segala penyakit” ini merusak masa depan Anda!