Jember, 20 September 2024 – Dr. Ikwan Setiawan, Alumni HMI Komisariat Sastra yang juga Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember, menjadi pemateri dalam stadium general bertajuk “Re-Positioning Mahasiswa: Gen-Z di Era Revolusi 4.0 dan Dampak-Dampaknya”. Acara ini merupakan bagian dari pembukaan Latihan Kader 1 (LK 1) HMI Cabang Jember Komisariat Sastra, yang dilaksanakan di Yayasan Al Hikmah, Jl. PTPN Sumuran No. 83, Ajung, Jember.
Dalam pemaparannya, Dr. Ikwan menggarisbawahi pentingnya peran mahasiswa, khususnya generasi Z, di era Revolusi Industri 4.0. Ia menekankan bahwa Gen-Z harus mampu mengubah stereotip sebagai “generasi rebahan” menjadi generasi yang proaktif dalam memikirkan masa depan bangsa.
“Gen-Z bukan generasi yang hanya berdiam diri. Kalian adalah penentu masa depan bangsa ini. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa dan kader HMI, kalian harus berperan aktif dalam berbagai isu penting seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya,” Ujar Dr. Ikwan di hadapan para peserta.
Ia menjelaskan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, generasi muda harus memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mendorong perubahan positif. Generasi Z memiliki akses yang luas terhadap informasi dan teknologi, yang memungkinkan mereka untuk lebih mudah terlibat dalam berbagai isu nasional maupun global.
Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan hadirnya teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), robotika, dan komputasi awan. Dr. Ikwan menekankan bahwa tantangan-tantangan tersebut membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, baik di sektor ekonomi, pendidikan, hingga politik. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu memanfaatkan teknologi ini untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial di masyarakat.
Peran HMI sebagai Penggerak Bangsa
Sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Dr. Ikwan menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pemikir, tetapi juga sebagai motor penggerak kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kader HMI harus menjadi pelopor perubahan. Tidak hanya dalam skala kampus, tetapi juga dalam konteks nasional. Kalian harus aktif dalam menyikapi isu-isu penting yang memengaruhi masa depan bangsa ini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa HMI sebagai organisasi mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk membentuk kader-kader yang memiliki kesadaran politik dan sosial yang tinggi. Hal ini sesuai dengan tujuan HMI yakni terbinanya insan akademis, pencipta pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di-Ridhai Allah subhanahuwata’ala
Keterlibatan Aktif dalam Isu-Isu Sosial
Dr. Ikwan mengajak kader HMI untuk semakin mengasah kepekaan sosial terhadap berbagai permasalahan di masyarakat. Di era digital ini, mahasiswa tidak hanya diharapkan menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen solusi. Ia mencontohkan bahwa mahasiswa bisa memanfaatkan platform digital untuk memulai diskusi, mengadvokasi kebijakan, atau bahkan memimpin gerakan sosial yang relevan dengan kondisi bangsa.
“Mahasiswa, khususnya kader HMI, harus hadir di tengah masyarakat dengan gagasan dan solusi yang segar. Kalian harus mampu berkontribusi nyata dan mengambil bagian dalam perubahan sosial yang lebih baik,” tutupnya.
Dengan diadakannya Latihan Kader 1 ini, diharapkan kader HMI Komisariat Sastra mampu bertransformasi menjadi generasi yang bukan hanya sadar akan pentingnya Revolusi Industri 4.0, tetapi juga siap menjadi penggerak utama dalam membangun bangsa melalui pemanfaatan teknologi yang bijaksana dan kontribusi nyata dalam masyarakat.