Filosofi Kawruh Begja Ki Ageng Suryomentaram, Solusi Hidup Tenang di Dunia Serba Stress

“Supaya hidup tentram jalani hidup enam sa… Sakbutuhe (Sebutuhnya), Sakcukupe (Secukupnya), Sakperlune(Seperlunya), Sakbenere(Sebenarnya), Sakmestine(Semestinya), Sakpenake(Sepantasnya)”, – Ki Ageng Suryomentaram –

Ki Ageng Suryomentaram, seorang filsuf Jawa yang lahir pada akhir abad ke-19, telah memberikan kontribusi besar dalam dunia filsafat dengan konsep kawruh begja, atau ilmu kebahagiaan. Filosofi ini menawarkan pandangan mendalam tentang bagaimana seseorang bisa mencapai kebahagiaan sejati melalui pemahaman diri dan hubungan yang harmonis dengan lingkungan.

Ki Ageng Suryomentaram, nama asli Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Suryomentaram, lahir pada tahun 1892 di Keraton Yogyakarta. Ia adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono VII, namun memilih meninggalkan kehidupan keraton untuk mencari jalan kebijaksanaan dan kesederhanaan. Pengalaman hidupnya yang luas, baik di dalam maupun di luar keraton, membentuk pandangannya tentang kebahagiaan dan kehidupan.

Kawruh begja, atau ilmu kebahagiaan, adalah inti dari filosofi Ki Ageng Suryomentaram. Menurutnya, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang didapatkan dari luar, melainkan berasal dari dalam diri seseorang. Kebahagiaan sejati tercapai ketika seseorang mampu memahami diri sendiri dan menjalani hidup dengan kejujuran serta kesederhanaan.

 

Pemahaman Diri sebagai Kunci Kebahagiaan

Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya pemahaman diri sebagai kunci kebahagiaan. Ia percaya bahwa banyak masalah dan ketidakbahagiaan timbul karena ketidaktahuan seseorang akan dirinya sendiri. Melalui refleksi dan introspeksi, seseorang dapat mengenali kebutuhan, keinginan, dan batasan dirinya. Pemahaman ini memungkinkan individu untuk hidup lebih selaras dengan diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar.

 

Keseimbangan dan Kesederhanaan

Dalam ajarannya, Ki Ageng Suryomentaram juga menekankan keseimbangan dan kesederhanaan. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak ditemukan dalam kekayaan atau kemewahan, melainkan dalam hidup yang seimbang dan sederhana. Kesederhanaan, menurutnya, adalah kunci untuk mencapai ketenangan batin dan kebahagiaan yang langgeng.

Ajaran kawruh begja dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari meluangkan waktu untuk merenung dan memahami diri sendiri. Pertanyakan apa yang benar-benar Anda inginkan dan butuhkan dalam hidup. Kemudian praktikkan hidup sederhana. Hindari keinginan yang berlebihan dan fokus pada apa yang benar-benar penting.

Jaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri. Jangan biarkan satu aspek kehidupan mendominasi yang lain. Selain itu, hiduplah dengan kejujuran terhadap diri sendiri dan orang lain. Kejujuran adalah dasar untuk hubungan yang sehat dan harmonis.

Di era modern yang penuh dengan stres dan tekanan, filosofi kawruh begja menjadi semakin relevan. Banyak orang modern terjebak dalam kesibukan hidup yang mengutamakan pencapaian material dan keberhasilan profesional, sering kali mengorbankan keseimbangan dan kebahagiaan pribadi.

 

Mengatasi Stres dan Tekanan Hidup Modern

Filosofi Ki Ageng Suryomentaram menawarkan pandangan alternatif yang menekankan pentingnya keseimbangan, kesederhanaan, dan pemahaman diri sebagai jalan menuju kebahagiaan sejati. Ini adalah pengingat bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari pencapaian material, tetapi dari kedamaian batin dan harmoni dengan diri sendiri serta lingkungan sekitar.

Dalam konteks kehidupan modern, refleksi diri menjadi semakin penting. Dengan berbagai gangguan digital dan tuntutan sosial yang terus meningkat, mengambil waktu untuk introspeksi dan memahami diri sendiri menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional. Praktik sederhana seperti meditasi, jurnal harian, atau bahkan berjalan-jalan tanpa gangguan teknologi dapat membantu individu kembali terhubung dengan diri mereka sendiri.

Di dunia yang semakin cepat dan kompetitif, menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi menjadi tantangan tersendiri. Filosofi kawruh begja mengajarkan pentingnya tidak membiarkan satu aspek kehidupan mendominasi yang lain. Menetapkan batasan kerja, mengatur waktu untuk keluarga dan diri sendiri, serta memastikan waktu untuk beristirahat dan bersantai adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan produktivitas jangka panjang.

Kesederhanaan dalam hidup, seperti yang diajarkan oleh Ki Ageng Suryomentaram, menawarkan antidot terhadap konsumerisme yang mendominasi budaya modern. Dengan mengurangi fokus pada kepemilikan material dan mengutamakan pengalaman dan hubungan, seseorang dapat menemukan kebahagiaan yang lebih bermakna dan tahan lama. Prinsip ini tidak hanya membantu dalam mengurangi stres finansial tetapi juga membantu dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah dan konsumsi berlebihan.

Filosofi kawruh begja dari Ki Ageng Suryomentaram adalah warisan berharga yang menawarkan panduan untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dalam menghadapi kompleksitas dan tekanan kehidupan modern, ajaran ini memberikan jalan menuju kehidupan yang lebih bermakna, damai, dan bahagia. Dengan memahami dan menerapkan ajaran ini, kita dapat menemukan kedamaian batin dan harmoni dengan diri sendiri serta lingkungan sekitar, menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan.

Pos terkait

banner 468x60