Hanya Butuh 19 Kementerian, Ini Daftar Menteri Kabinet Djuanda! 

Kabinet Djuanda bersama Presiden Soekarno. (Sumber foto: Wikipedia)

Pada 9 April 1957, Indonesia memasuki babak baru dalam sejarah pemerintahannya. Saat itu, Presiden Soekarno membentuk sebuah kabinet yang berbeda dari kabinet-kabinet sebelumnya, yaitu Kabinet Djuanda. Kabinet ini disebut sebagai zakenkabinet atau kabinet ahli, karena sebagian besar anggotanya adalah para profesional dan teknokrat yang diharapkan dapat menjalankan tugas pemerintahan dengan fokus tanpa terpengaruh oleh konflik antar partai politik. Kabinet Djuanda, dengan hanya 19 kementerian, memainkan peran kunci dalam membangun stabilitas negara pada masa krisis politik yang melanda Indonesia saat itu.

Berikut adalah daftar lengkap para menteri dalam Kabinet Djuanda, beserta jabatan mereka:

 

1. Perdana Menteri: Ir. H. Djuanda Kartawidjaja

Sebagai pemimpin kabinet, Djuanda juga merangkap beberapa posisi penting lainnya, termasuk Menteri Pertahanan dan Menteri Perhubungan.

2. Wakil Perdana Menteri I: R. Mohammad Hardi

Ia bertanggung jawab dalam mendukung koordinasi antar kementerian dan membantu Perdana Menteri dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

3. Wakil Perdana Menteri II: Idham Chalid

Tokoh penting dari Nahdlatul Ulama (NU) yang banyak terlibat dalam persoalan agama dan sosial masyarakat.

4. Wakil Perdana Menteri III: Johannes Leimena

Selain sebagai Wakil Perdana Menteri, Leimena juga merangkap sebagai Menteri Kesehatan, sebuah jabatan yang ia pegang dengan penuh dedikasi.

5. Menteri Luar Negeri: Soenario

Bertugas menangani hubungan luar negeri, termasuk dalam negosiasi internasional untuk pengembalian Irian Barat.

6. Menteri Dalam Negeri: R. Sunarjo

Mengawasi urusan pemerintahan dalam negeri, menjaga stabilitas dan ketertiban nasional.

7. Menteri Pertahanan dan Keamanan: Ir. H. Djuanda Kartawidjaja (merangkap)

Selain sebagai Perdana Menteri, Djuanda juga mengambil alih urusan pertahanan negara.

8. Menteri Kehakiman: G.A. Maengkom

Mengelola sektor hukum dan peradilan dalam rangka menegakkan hukum di Indonesia.

9. Menteri Keuangan: Soetikno Slamet

Mengawasi perekonomian dan keuangan negara dalam situasi yang penuh tantangan.

10. Menteri Perekonomian: Burhanuddin Abdullah

Menjaga pertumbuhan ekonomi dengan fokus pada perbaikan sektor-sektor vital dalam pembangunan nasional.

11. Menteri Perindustrian: Fatah Jasin

Bertanggung jawab dalam pengembangan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

12. Menteri Pertanian: Eny Karim

Berperan dalam meningkatkan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

13. Menteri Perhubungan: Ir. H. Djuanda Kartawidjaja (merangkap) dan Ahem Erningpraja

Mengawasi infrastruktur transportasi di seluruh Indonesia, baik darat, laut, maupun udara.

14. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Sardjono Dipokusumo

Bertanggung jawab dalam pembangunan infrastruktur serta penyediaan tenaga kerja.

15. Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan: Priyono

Mengembangkan pendidikan dan kebudayaan Indonesia dalam menghadapi tantangan pembangunan pasca kemerdekaan.

16. Menteri Kesehatan: Johannes Leimena (merangkap)

Selain sebagai Wakil Perdana Menteri, Leimena juga menangani kesehatan nasional, sebuah sektor vital bagi kesejahteraan masyarakat.

17. Menteri Agama: K.H. Wahib Wahab

Mengurus masalah keagamaan dan hubungan antarumat beragama di Indonesia.

18. Menteri Sosial: Muljadi Djojomartono

Fokus pada penanganan isu-isu sosial dan kesejahteraan masyarakat.

19. Menteri Tenaga Kerja: Ahem Erningpraja (merangkap)

Menangani isu-isu tenaga kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai.

Meski berumur pendek, Kabinet Djuanda dikenang sebagai kabinet yang berhasil membawa stabilitas di masa krisis dan menetapkan landasan kuat bagi kedaulatan Indonesia, khususnya dalam isu maritim melalui Deklarasi Djuanda.

Kabinet Djuanda adalah salah satu kabinet paling bersejarah di Indonesia, dengan hanya 19 kementerian yang dijalankan oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Berfokus pada pembangunan, stabilitas, dan kedaulatan negara, Kabinet ini mampu menjalankan tugas-tugas penting di tengah krisis politik yang melanda Indonesia. Melalui program Pancakarya dan Deklarasi Djuanda, kabinet ini meninggalkan warisan penting bagi kedaulatan dan pembangunan Indonesia hingga saat ini.

Pos terkait

banner 468x60