Hari ini, Indonesia (hampir) telah selesai menyelesaikan rangkaian pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dengan menempatkan pasangan Prabowo – Gibran sebagai pemenangnya. Hal ini dapat dilihat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyelesaikan sidangnya dengan menolak gugatan dari pasangan calon Anis – Muhaimin dan pasangan Ganjar – Mahfud. Kedua calon pasangan yang kalah pun telah memberi selamat kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Apakah benar telah selesai? Rasanya belum.
Apa yang belum? Deklarasi partai oposisi.
Yah, hingga sekarang belum ada satu partai politik deklarasi sebagai partai oposisi. Yang terjadi masih gimmick politik, bahkan sudah ada yang berancang – ancang masuk koalisi partai pemenang. Padahal menjadi partai oposisi posisinya juga tidak kalah terhormat dari partai pemenang dalam sistem demokrasi.
Dalam sistem demokrasi, peran oposisi adalah elemen vital yang memastikan terjaganya demokrasi, pertukaran ide, dan akuntabilitas pemerintah. Oposisi memainkan peran kritis dalam menyediakan kontrol dan keseimbangan yang diperlukan dalam menjaga kekuasaan pemerintah tetap terkendali dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
Satu-satunya konstanta dalam politik adalah perbedaan pendapat. Dalam konteks ini, oposisi muncul sebagai suara alternatif yang menawarkan visi yang berbeda mengenai kebijakan publik, tata kelola pemerintahan, dan arah pembangunan nasional. Dengan melakukan kritik konstruktif terhadap kebijakan pemerintah, oposisi membantu mengoreksi kesalahan dan memperbaiki kekurangan yang mungkin terjadi dalam pengambilan keputusan.
“Setelah perdebatan “omon-omon makan siang gratis” rasanya akan sangat mengherankan jika pihak-pihak yang dulu mengkritiknya tiba-tiba mendukung program tersebut”, ucap Ucup.
Salah satu fungsi utama oposisi adalah memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Dengan memantau tindakan dan kebijakan pemerintah, oposisi berperan sebagai “penjaga api” untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Dengan demikian, mereka melindungi kepentingan rakyat dan memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik bagi masyarakat secara keseluruhan.
Oposisi juga berperan dalam mendorong perdebatan yang sehat dalam masyarakat. Dengan menyuarakan pandangan alternatif, mereka memicu diskusi dan pertukaran ide yang mendalam mengenai isu-isu penting. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran politik di antara rakyat, tetapi juga membantu memperkaya proses pengambilan keputusan dengan perspektif yang beragam.
Dalam demokrasi yang sehat, hubungan antara oposisi dan pemerintah seharusnya didasarkan pada saling penghargaan, dialog terbuka, dan kerjasama yang konstruktif. Meskipun terkadang perbedaan pendapat tidak dapat dihindari, penting bagi kedua belah pihak untuk tetap fokus pada kepentingan bersama yaitu kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan negara.
Dengan demikian, oposisi tidak hanya merupakan lawan politik pemerintah, tetapi juga mitra dalam membangun negara yang demokratis, transparan, dan berdaya saing. Dengan memahami dan menghargai peran mereka, kita dapat memastikan bahwa sistem politik tetap berfungsi untuk kebaikan semua warga negara.
Nasdem, PKS, PKB, PDIP, Ummat, Hanura, Perindo, PPP adalah deretan partai politik yang hari ini jagonya kalah, apa mereka siap jadi oposisi?