Tanganmu keriput
Direnggut cuaca dan musim
Duduk mencangkung menahan dera waktu
Yang berlompatan di depan teras
Berharap
Ada yang mengucapkan sepatah kata
Yang masih kau kenal
Tapi abjad abjad lama sudah terkelupas
Dan ditinggalkan
Hujan di pelepah pelepah pohon menandai musim lain
Tergelincir di atas aspal dan semen dengan ricik murung
Kau menjelma wajah pemilik gugusan gigi ompong
Yang tak hendak menemui dokter gigi
Berusaha mengunyah kepedihan dengan senyum
Yang bakal mati