Pagi ini aku memasuki laptop
Membaca lagi kisah hidupku yang kau tulis
lewat algoritma persinggahanku di tubuhmu
Ku kira
sudah tak ada bekas
semua yang selamanya mengendap dalam mataku
Rahasia pelik yang tak pernah ku ulik dengan aksara dan simbol verbal bahasa itu
Juga kepalaku pun sudah tersimpan tandas
bersama gambar tumbuhan, binatang, laut, daratan dan tokoh tokoh itu
Aih, betapa aku pangling sungguh
Begitu elok, gagah dan menawan
Detil dan mengagumkan
Bahasanya lidah seratus ibu
Tempat aku menetek puting kata dan sukma
Setiap lekuknya
hanya butuh satu panggilan
Tak pandang waktu dan tempat
Halus dan menenangkan
Menunjam dan menggairahkan
Tapi sungguh
Berkelindan ular dan serangga beterbangan mencubitku
genit dan nikmat
Memanggili namaku yang tak kukenal
Berganti ganti rupa dan suara
Di tiap tombol klik dan denyar maya
Membaca
