Kau sempat menoleh
Sesaat sehabis ngungun
Menatap jemuran
Kocoran air menetes neteskan waktu
Yang berlalu dari matamu
Ritme yang sama
Senantiasa lambat dan mampat
Mengulang ulang percakapan
Rindu sia sia
Di balik baju baju
Yang pernah kau pilih
Untuk menemu pelunas sepi dan Gairah padam :
gelitik percakapan percakapan kecil
kenakalan kenakalan yang mengawetkan tegalan kebun sungai
dan pematang
yang kau tandai
Dengan ranting pohon bernama mimpi
lunas berakhir
Di hadapanmu kini
Kening kekasihmu bocor habis dicoreti tanda silang jejak parang kebencian yang disadap helai bunga tebu;
Jangkrik dan belalang mengungsikan lengking nyawa
Terlepas di sayap sayapnya :
menetes netes runcing dan tajam
Menatap Jemuran
