Bawean Student Family atau yang lebih akrab dengan sebutan BSF sukses melakukan acara FORSIMABA (Forum Silaturahmi Mahasiswa Bawean) yang dilaksanakan di Balai Desa Panti selama dua hari satu malam pada hari sabtu – mingu tanggal 8 – 9 Novemver 2025.
Acara Forsimaba atau bisa disebut makrab, merupakan gerbang atau latihan kader dari awal perjalanan mahasiswa atau pelajar baru yang berasal dari Pulau Bawean untuk menjadi bagian dari keluarga Bawean Student Family.
Acara FORSIMABA yang digelar di Balai Desa Panti ini bertujuan untuk saling mengeratkan hubungan silaturahmi antar mahasiswa atau pelajar Bawean baru dengan pelajar Bawean yang juga menempuh pendidikan di Kabupaten Jember lainnya.
Ketua umum Bawean Student Family menyampaikan hal demikian dalam sambutannya bahwa
“acara ini sudah dilakukan setiap tahunnya dan menjadi program kerja wajib bagi kepengurusan Bawean Student Family, serta semoga dengan acara ini semakin mengeratkan hubungan silaturahmi mahasiswa baru dari Pulau Bawean dengan para pelajar atau mahasiswa baru lainnya serta kak tingkat diatasnya.”
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari satu malam tersebut, juga dimeriahkan dengan hadirnya beberapa senior hingga pembina BSF dan diisi beberapa materi untuk penumbuhan intelektual bagi mahasiswa baru. Materi pertama adalah Upgrade Soft Skill bareng yang diisi oleh Pak Mulyadi dan bertujuan untuk melatih soft skill peserta FORSIMABA. Materi kedua adalah Jadi Pengusaha Muda di Era Generasi Z yang diisi oleh Bang Adi. materi ini menjelaskan bagaimana Generasi Z atau yang biasa disebut Gen Z dapat menjadi pengusaha untuk bagaimana nanti setelah keluar dari dunia perkuliahan bisa survive dengan dunia kerja di luar, dan Materi ketiga adalah Kenal Lebih Dekat dengan BSF yang diisi oleh Bang Rahman. Pemateri dalam paparannya menjelaskan perjalanan singkat dari sejarah berdirinya Bawean Student Family, apa saja yang ada di Bawean Student Family, hingga bagaimana etika dalam menjadi anggota Bawean Student Family.
Dengan acara yang digelar setiap tahunnya ini, diharapakan dapat menumbuhkan serta memunculkan seseorang pelajar yang berintelektual, baik dari segi pemikiran maupun aksi untuk nantinya kembali ke Pulau Bawean menjadi pelajar kebanggan.
