Sketsa malam

Malam berselimut kabut

Dingin sudah menembus tulang

Lelaki gelandangan berjalan sempoyongan

Tak temukan makanan

Kalah bersaing dengan binatang

 

Tong sampah bukanlah surga

Tempat makanan melimpah

Tersaji hangat penuh kelezatan

Hanya sisa remah-remah

Yang mulai membusuk

Bercampur segala kotoran

Nasib hina berebut makanan dengan hewan liar

 

Malam dingin tak ada roti hangat

Kepedihan mematikan semangat

 

Lelaki gelandangan terjatuh

Dia sekarat

Lalu mati di trotoar jalan

Menggeletak kaku tak lagi bergerak

 

Sebelum pagi datang

Ambulan membawanya pergi

 

Mayat tak dikenal

Adalah rezeki melimpah hari ini

Untuk penjaga Kamar mayat

 

Petugas ambulan bersuka ria

Ada uang masuk buat mereka

 

Mayat tak dikenal bisa ditukar dengan uang

Ratusan juta harganya

Bahan praktek bedah mayat

Untuk mahasiswa kedokteran

Syarat pokok lulus ujian menjadi dokter

 

Mayat tak dikenal

Siapakah yang akan menangisi

Hilang tak dicari

Saat hidup tak ada yang perduli

 

Mayat tak dikenal

Berharga setelah dia tiada

Pos terkait

banner 468x60