Sejumlah wisatawan asing berkunjung ke Pantai Dampar yang berlokasi di Dusun Dampar, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Wisatawan asing yang diketahui berasal dari Japan tersebut melakukan eksplor wisata laut selatan dengan bergiat olahraga surfing, Kamis (06/02).
Beberapa hari yang lalu masyarakat Lumajang dihebohkan dengan kedatangan wisatawan asing ke Pantai Dampar untuk berselancar. Video mereka ketika berselancar viral di media sosial. Namun ada yang menarik dari viralnya video mereka, apakah sampai ke mata Pemerintah Daerah?
Olahraga surfing atau berselancar adalah olahraga air permukaan di mana seorang peselancar menggunakan papan untuk mengendarai bagian depan, atau menghadap, gelombang air yang bergerak, yang biasanya membawa peselancar ke arah pantai. Oalahraga ini cocok dilakukan dilaut yang langsung berhadapan dengan samudra terbuka.
Pantai Dampar selain mempunyai view yang eksotik juga mempunyai ombak yang besar. Pantai ini langsung berhadapan dengan Samudra Hindia sehingga itulah penyebab pantai ini mempunyai ombak yang besar. Di Pantai ini juga, terdapat sebuah danau dan bukit-bukit yang menambah nilai estetika dari Pantai Dampar. Satu lagi keunggulan dari pantai ini adalah memiliki Pasir berwarna hitam yang mengkilap.
Di Lumajang, belum ada perhatian khusus dari pemerintah daerah terkait potensi olahraga surfing. Padahal ketika melihat letak Lumajang terutama bagian selatan, rata-rata pantainya memiliki ombak yang besar. Tentu ketika potensi ini dilihat oleh pemerintah daerah dan mendapat support penuh. Maka potensi wisatawan mancanegara akan bisa mendobrak ekonomi bagi masyarakat sekitar pantai.
Data dari Dinas Pariwisata Lumajang, tercatat 74 ribu wisatawan asing berkunjung ke Lumajang sepanjang tahun 2024. Rata-rata para wisatwan asing ini berkunjung ke air terjun Tumpak Sewu di Kecamatan Pronojiwo. Bayangkan ketika Lumajang bisa menjadi miniatur dari Bali. Penulis rasa Lumajang bisa bahkan melebihi dari Bali asal kembali lagi stake holder terkait bisa memuka mata dan telinganya lebar-lebar. Problem yang selama ini terjadi adalah kurangnya controlling lebih lanjut dari pemerintah daerah. Misalkan ketika ada potensi wisata terbaru pemerintah seakan-akan pasang badan hanya didepan saja. Keberlanjutannya nihil. Inilah menyebabkan dari tahun ke tahun wisata di Lumajang kurang terdengar dikanca nasional apalagi internasional.
Harapannya pemerintah daerah, wabil khusus Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada Pilkada 2024 kemarin. Bisa merumuskan untuk perkembangan yang lebih masih terhadap segala potensi wisata yang ada di Kabupaten Lumajang tercinta. Karena ketika wisata di Lumajang berkembang dan maju. Daerah juga akan di untungkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bakalan meningkat dari sektor pariwisata. Maka tidak ada ruginya ketika dilaksanakan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar tempat wisata.
Selain itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola wisata perlu mendapat atensi yang utama. Karena sejatinya, wisatawan akan nyaman ketika tempat wisata itu bersih dana aman. Semoga kedepan wisata di Lumajang dapat berkembang pesat untuk semata-mata terwujudnya masyarakat Lumajang yang sejahtera.