Masihkah ada kesejukan di kota
Masihkah embun enggan menetes
Diatas bumi nan kian kerontang
Ataukah awan tak lagi bersahabat
Pada langit yang kian memanas
Pada sudut – sudutnya
Di celah lorong nan kian pengap
Tampak seonggok sampah
dan setumpuk kebisuan
Yang baunya mulai menggumpal
Warnai udara yang kian sesak
Sementara diatas menara
Dipucuk pepohonan yang kian menua
Aroma kotoran kian menyengat
Karena gerombolan burung
Yang hanya pandai bersiul
Dan sekelompok musang
Yang pintar menerkam mangsa
Masihkah ada secercah sinar
Ataukah matahari malu
Tuk terangi bumi yang mulai gelap
Hingga yang nampak
Hanyalah bayang – bayang
Yang kian menghilang
Bersama datangnya malam
Entahlah…
Berapa masa lagi sebuah penantian
Berapa banyak kesabaran
Dan berapa besar keberanian
Menyongsong mentari pagi
Bersama kubangan cahaya bulan
Yang kian temaram…
Kotaku
