Kawan, Sudah Tahun Baru Lagi

  • Whatsapp

Kawan, sudah tahun baru lagi

Belum juga tibakah saatnya kita menunduk memandang diri sendiri 

Bercermin firman Tuhan, sebelum kita dihisab-Nya (Gus Mus)

Judul tulisan ini diambil dari bait pertama sebuah puisi karya seorang penyair yang sekaligus ulama, Ahmad Mustofa Bisri (lebih dikenal dengan nama pena Gus Mus) yang bejudul “Selamat Tahun Baru Kawan”. Setidaknya ada tiga kesan yang dapat diambil dari cuplikan puisi ini. Pertama, bahwa waktu berjalan begitu cepat dengan ungkapan “sudah tahun baru lagi”. Kedua, pentingnya mengintrospeksi diri terhadap apa yang telah dilakukan ketika Gus Mus menyatakan “saatnya kita menunduk memandang diri sendiri”. Ketiga, pada saatnya nanti kita akan mempertanggung jawabkan dihadapan Tuhan semua yang telah kita kerjakan.

Ungkapan “sudah tahun baru lagi” menunjukkan bahwa baru beberapa waktu yang lalu tahun baru, sekarang tahun baru datang lagi. Kata “lagi” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan kembali seperti semula atau berulang seperti semula. Makna tersiratnya bahwa setelah beberapa waktu yang lalu tahun baru, sekarang sudah tahun baru lagi. Ungkapan ini mengesankan bahwa sesuatu telah terjadi lagi yang menunjukkan begitu cepatnya waktu berjalan sampai sesuatu datang lagi. Seperti baru kemaren sore tahun baru 2023, kini akan datang tahun 2024. Cepat tidak bisa dihambat.

Terkait dengan cepatnya waktu berlalu meninggalkan kita, dalam kehidupan ini tidak jarang terdengar ungkapan seperti berikut. “Seperti baru kemaren hari Jumat, sekarang sudah hari Kamis”. “Seperti baru kemaren tahun baru, kini sudah bulan Desember lagi”. “Loh mas/mbak kok sudah kuliah ya, kapan itu kan masih SD”. “Seperti baru beberapa waktu lalu kita tinggal bersama di rumah ini, kini kami hanya berdua saja”. Begitulah keluh suami istri yang putra putrinya sudah tidak serumah lagi, karena mereka sudah tidak tinggal bersama orang tuanya.

Ungkapan ungkapan tersebut bisa saja terlontar dengan tidak sadar walaupun sejatinya menandakan bahwa waktu berlalu begitu cepat pergi meninggalkan kita. Sering sekali manusia baru sadar kalau kehabisan waktu ketika waktu yang disediakan untuk menyelesaikan sesuatu telah habis. Terkait dengan waktu, kita dapat belajar dari sebuah sajak Bahasa Arab yang artinya “harta dan jabatan yang tidak engkau peroleh di hari ini, masih bisa dicari di hari esok, tetapi waktu yang engkau sia siakan hari ini, tidak akan pernah kembali besok”.

Pesan kedua potongan puisi tersebut adalah pentingnya melihat diri sendiri atau bahasa kerennya “self-evaluation” (evaluasi diri). Mengevaluasi diri sendiri sangat diperlukan dalam hidup ini karena manusia tidak akan pernah lepas dari kekurangan, khilaf dan kesalahan. Bertanyalah pada diri sendiri dan jawablah dengan penuh keberanian serta kejujuran apa saja yang perlu diperbaiki di tahun 2024 ini.

Berapa banyak keburukan keburukan yang telah dilakukan selama ini. Seberapa sering kita menyakiti kawan, sahabat, kerabat, serta keluarga baik dengan lisan maupun perbuatan di tahun 2023. Bagi yang bekerja di sektor swasta, seberapa banyak kita telah melakukan hal yang merugikan tempat kita bekerja. Bagi abdi negara, dari tingkat yang paling tinggi sampai yang biasa biasa, merenunglah dengan objektif. Sudah sejauh mana tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan kepada kita dikerjakan dengan baik atau malah sebaliknya yaitu dihianatinya.

Keberanian mengevaluasi diri merupakan sikap yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Di saat kita berani mengevaluasi diri dengan jujur dan bersedia memperbaiki apa yang kurang baik, maka kesempatan untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang sangat terbuka. Berkenaan dengan mengevaluasi diri atau menghitung diri sendiri, patutlah kita belajar dari ungkapan Umar Ibnu Hattab, “hitunglah dirimu sendiri sebelum kamu dihitungnya”. Dengan kata lain evaluasilah diri sendiri sebelum ada evalusi dari luar.

Kesan berikutnya dari ungkapan yang ketiga (bercermin firman Tuhan, sebelum kita dihisab Nya) adalah bahwa semua yang kita kerjakan di dunia ini harus tetap dalam rel yang telah ditentukan Tuhan. Peringatan ini penting untuk diperhatikan karena pada saatnya nanti Tuhan akan menghisab atau menghitung apa pun yang kita kerjakan. Kebaikan maupun keburukan sekecil apapun akan dipertanggung jawabkan pada ahirnya dihadapan Tuhan, hakim tunggal yang Maha adil.

Pada waktunya nanti tidak ada yang bisa menghindar dari pengadilan yang maha sempurna yaitu pengadilan Tuhan. Di dunia ini manusia bisa saja bebas dari hukuman karena mungkin ada yang bisa bermain main dengan hukum. Tidak jarang kita melihat dan menyaksikan mereka yang mencuri uang negara (uang rakyat) tetap tersenyum “sumeringah” di depan media seakan akan mereka tidak berdosa. Pengadilan di dunia mungkin saja menjadi panggung sandiwara bagi orang orang kuat. Tetapi di pengadilan Tuhan semua akan terbaca dan Tuhan akan mengadili seadil adilnya. Tidak ada yang mampu menyembunyikan apapun di hadapan pengadilan Tuhan.

Pesan moral cuplikan puisi Gus Mus ini adalah agar manusia memperhatikan bahwa waktu berjalan maju begitu cepat melesat bagai kilat, berani mengevaluasi diri serta keyakinan bahwa suatu saat nanti akan ada pengadilan yang Maha adil yaitu pengadilan Tuhan. Karena itu mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat bagi sesama adalah sebuah tugas mulia. Demikian juga dengan mengevaluasi diri sendiri, kita bisa belajar dari kekurangan atau kesalahan yang telah kita lakukan untuk diperbaiki di masa mendatang. Hal yang puncak dari kehidupan ini adalah bahwa siapapun kita, suatu saat nanti akan menghadapi pengadilan yang Maha Adil. Pengadilan yang hanya dapat dibayar dengan iman dan amal saleh.

Tahun 2024 telah tiba, satukan hati dan tekad supaya tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dibanding tahun 2023. Bagi yang mendapat amanah memimpin, dari tingkat yang paling tinggi sampai yang biasa saja, harus terus teguh memegang amanah. Yang menjadi rakyat biasa, harus tetap memaksimalkan potensi masing masing sehingga kualitas kehidupan pada tahun 2024 menjadi lebih baik. Tidak ada kata terlambat untuk berbenah memperbaiki apa yang kurang pada tahun 2023. Yang patut dicatat adalah bahwa tahun 2024 akan berjalan secepat tahun 2023 yang lalu. Dalam kehidupan ini sering kita tidak sadar bahwa pergantian tahun sudah datang lagi. Selamat Tahun Baru Kawan.

Pos terkait