Musa Rajekshah Dorong Pentingnya Persatuan dan Kebhinekaan Kepada Seluruh Elemen Masyarakat

  • Whatsapp

Belum lama ini Bangsa Indonesia memperingati Hari Lahirnya Sumpah Pemuda yang ke-93. Tepatnya tanggal 28 Oktober, seluruh elemen bangsa riuh sekaligus khusyu memperingati hari dimana lahirnya persatuan Indonesia dari mulai tanah air, bangsa dan bahasa, termasuk di Sumatera Utara.

Merefleksikan peringatan tersebut, Wakil Gubernur Sumut, H. Musa Rajekshah atau biasa disapa Ijeck, getol menggelorakan semangat persatuan. Tak hanya itu, Ijeck yang juga ketua Golkar Sumut itu juga mendorong seluruh elemen bangsa khususnya di Sumut untuk tetap teguh dan bersatu dalam bingkai kebhinekaan.

Sebut saja misalnya, ketika Ijeck mendorong KNPI untuk bersatu agar soliditas pemuda punya dampak positif di Sumut. Ijeck juga meminta organisasi Pemuda KNPI menjadi pelopor pemberantasan narkoba. Hal itu disampaikan Ijeck saat menerima audiensi DPD KNPI Sumut, di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jl. Teuku Daud Medan, beberapa waktu lalu.

“Bersatunya KNPI tentu ini hal yang sangat baik, sebab tidak ada gunanya kita saling berpecah belah dan tentu tidak akan punya manfaat apapun jika semuanya pecah belah. Semangat pemuda itu ya persatuan dan kita akan dukung bersatu nya KNPI,” kata Ijeck.

Selain kepada KNPI, Ijeck juga mendorong Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Wartawan Sumut untuk bersatu merawat kebhinekaan. Hal ini disampiakan Ijeck saat menerima perwakilan PWI menjelang Natal dan Tahun Baru di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut Jl Diponegoro, tahun lalu. Toleransi dan keamanan yang terjaga selama ini diharapkan terus terjaga terutama saat warga yang beragama Kristen merayakan natal dan menyambut tahun baru.

“Mari perkuat persaudaraan dan persatuan kita yang sudah lama terjalin. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menurut Ijeck merupakan nilai bangsa yang harus terus dijaga,” paparnya.

Ia juga mengatakan suatu perbedaan itu harus dipahami dan dirawat dalam rangka mewujudkan persatuan kesatuan bangsa. Dengan kata lain keanekaragaman bangsa dihormati dalam wadah kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini juga selaras dengan semboyan yang menggambarkan secara jelas prinsip penghormatan keaneka ragaman dalam wadah persatuan, yakni Bhinneka Tunggal Ika.

“Oleh karena itu Kebhinekaan harus dipahami sebagai sebuah kekuatan pemersatu bangsa yang keberadaannya tidak bisa dipungkiri. Kebhinnekaan juga harus dimaknai sebagai sebuah keragaman yang mempersatukan, menerima perbedaan sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai ancaman ataupun gangguan,” jelas Ijeck.

Menurut Ijeck, semua budaya, agama dan suku yang ada tetap pada bentuknya masing-masing, di mana yang mempersatukan semua itu adalah rasa nasionalisme dan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Ijeck mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu wujudkan Indonesia maju.

“Bhinneka Tunggal Ika tidak bisa dianggap hanya sekedar semboyan, melainkan harus dihayati, disimpan pada sanubari dan dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara. Pada prinsipnya, semboyan bangsa. Ayo bersatu, rawat kebhinekaan, wujudkan Indonesia maju,” jelasnya.

Pos terkait