DIALOG Versus DEBAT

  • Whatsapp

Dialog merupakan kerjasama: dua pihak atau lebih bekerjasama membangun pengertian bersama.

Debat merupakan sesuatu yang berhadap-hadapan: dua pihak saling menentang dan berusaha membuktikan yang lain salah.

Dalam dialog, menemukan landasan bersama merupakan tujuan.
Dalam debat, menang menjadi tujuan.

Dalam dialog, satu pihak mendengarkan pihak lain untuk bisa mengerti, menemukan makna dan mencapai kesepakatan.
Dalam debat, satu pihak mendengarkan pihak lain untuk bisa menemukan kekeliruan dan mematahkan argumen pihak lain.

Dialog memperluas dan mungkin mengubah sudut pandang para peserta dialog.
Debat mempertegas sudut pandang masih-masing peserta debat.

Dialog mengungkap aneka asumsi untuk dinilai kembali.
Debat mempertahankan aneka asumsi sebagai kebenaran.

Dialog menyebabkan mawas diri pada posisi orang-orang yang terlibat dialog.
Debat menyebakan munculnya kritik pada posisi pihak lain.

Dialog membuka kemungkinan tercapainya solusi yang lebih baik dibandingkan solusi yang bersifat orisinal.
Debat mempertahankan posisi seseorang sebagai solusi terbaik dan membuang solusi dari pihak lain.

Dialog menciptakan cara berpikir terbuka: sebuah keterbukaan untuk mengakui salah dan terbuka untuk berubah.
Debat menciptakan cara berpikir tertutup, sebuah arah tujuan yang diyakini benar.

Dalam dialog, seseorang menerima pemikiran terbaik orang lain, mengetahui bahwa refleksi orang lain akan lebih memperbaiki pemikirannya daripada merusaknya.
Dalam debat, seseorang menerima pemikiran terbaik orang lain dan mempertahankannya terhadap tantangan untuk menunjukkan bahwa pemikiran itu benar.

Dialog menyerukan penundaan sementara keyakinan seseorang.
Debat menyerukan penanaman keyakinan seseorang dengan sepenuh hati.

Dalam dialog, seseorang mencari kesepakatan dasar.
Dalam debat, seseorang mencari perbedaan yang jelas.

Dalam dialog seseorang mencari kekuatan pada posisi orang lain.
Dalam debat seseorang mencari kekeliruan dan kelemahan posisi orang lain.

Dialog melibatkan kepedulian nyata kepada orang lain dan berikhtiar tidak mengasingkan atau menyerang orang lain.
Debat berusaha mematahkan posisi pihak lain tanpa memperhatikan perasaan atau hubungan dan kerap mengecilkan atau merendahkan pihak lain.

Dialog beranggapan bahwa banyak orang memikiki aneka kepingan jawaban dan bersama mereka bisa menaruh kepingan-kepingan itu menjadi solusi yang bermanfaat.
Debat beranggapan bahwa ada sebuah jawaban yang benar dan orang lain tidak memilikinya.

Dialog berakhir dengan pikiran terbuka.
Debat berakhir dengan kesimpulan.

———–

(The Original Version in English)

DIALOGUE Vs DEBATE

Dialogue is collaborative: two or more sides work together toward common understanding.
Debate is oppositional: two sides oppose each other and attempt to prove each other wrong.

In dialogue, finding common ground is the goal.
In debate, winning is the goal.

In dialogue, one listens to the other side(s) in order to understand, find meaning and find agreement.
In debate, one listens to the other side in order to find flaws and to counter its arguments.

Dialogue enlarges and possibly changes a participants point of view.
Debate affirms a participant’s own point of view.

Dialogue reveals assumptions for re-evaluation.
Debate defends assumptions as truth.

Dialogue causes introspection on ones own position.
Debate causes critique of the other position.

Dialogue opens the possibility of reaching a better solution than any of the original solutions.
Debate defends one’s own positions as the best solution and excludes other solutions.

Dialogue creates an open-minded attitude: an openness to being wrong and an openness to change.
Debate creates a close-minded attitude, a determination to be right.

In dialogue, one submits ones best thinking, knowing that other people’s reflections will help improve it rather than destroy it.
In debate, one submits one’s best thinking and defends it against challenge to show that it is right.

Dialogue calls for temporarily suspending one’s beliefs.
Debate calls for investing wholeheartedly in one’s beliefs.

In dialogue, one searches for basic agreements.
In debate, one searches for glaring differences.

In dialogue one searches for strengths in the other positions.
In debate one searches for flaws and weaknesses in the other position.

Dialogue involves a real concern for the other person and seeks to not alienate or offend.
Debate involves a countering of the other position without focusing on feelings or relationship and often belittles or deprecates the other person.

Dialogue assumes that many people have pieces of the answer and that together they can put them into a workable solution.
Debate assumes that there is a right answer and that someone has it.

Dialogue remains open-ended.
Debate implies a conclusion.

Adapted from a paper prepared by Shelley Berman, which was based on discussions of the Dialogue Group of the Boston Chapter of Educators for Social Responsibility (ESR).

(Dialihbahasakan oleh Dr Hadi Winarto)

Pos terkait