Kembangkan Bakat Seni dan Cegah Radikalisme, TPQ Al-Ghofilin Gelar Lomba Drama

  • Whatsapp

Berdakwah di tengah-tengah dinamika masyarakat yang semakin kompleks, tidak cukup hanya memiliki bekal ilmu agama. Para pendakwah sebisa mungkin menciptakan kreativitas yang bisa membuat masyarakat tertarik, tanpa harus merusak ajaran agama.

Sebagai upaya untuk membekali santri dengan kemampuan seni agar dakwah semakin kreatif, TPQ AL-GHOFILIN Talangsari Jember yang dikelola oleh para cucu (alm) Kyai Ahmad Siddiq menyelenggarakan lomba drama, Sabtu malam (23/4).

Lomba yang diselenggarakan ini diikuti oleh enam kelompok. Menariknya, masing-masing kelompok terdiri atas kolaborasi santri dan guru ngaji. Kolaborasi ini menunjukkan keterbukaan dalam proses kreatif yang dikembangkan di Al-Ghofilin.

Gus Jaddin, pengasuh Al-Ghofilin, mengatakan lomba drama ini merupakan upaya untuk mengembangkan potensi para santri.

“Santri itu macam-macam. Ada yang suka pelajaran agama. Ada yang tipe pemikir. Ada yang suka menjadi pekerja. Ada juga yang suka seni, kreatif. Nah, kita mesti bisa membantu mereka untuk mengenali potensi itu. Lomba ini untuk membantu santri menggali dan mengembangkan potensi mereka,” jelas Gus Jaddin.

Lebih jauh Gus Jaddin memaparkan bahwa pengembangan potensi acting dan seni ini membiasakan santri dan guru ngaji berimajinasi tentang estetika pertunjukan dengan pesan-pesan agama yang damai dan indah.

“Kalau mereka terbiasa dengan imajinasi dan karya kreatif, maka para santri tidak akan berpikir tentang ajaran-ajaran radikal yang bisa mengancam kehidupan beragama dan berbangsa,” papar Gus Jaddin.

Maka, dengan lomba ini diharapkan keluarga besar Al-Ghofilin terus mengedepankan dakwah dengan pendekatan budaya yang sejatinya sudah dirintis oleh para pendahulu. Para santri didorong untuk mengembangkan dakwah yang teduh dan damai dengan mengangkat potensi budaya di masyarakat.

Lomba drama ini juga melengkapi gerakan dakwah melalui sholawat yang diikuti ribuan jamaah. Gus Baiquni bersama Gus Mamba dan Gus Jaddin mengasuh sholawat tersebut sebagai upaya untuk mengajak ummat mengembangkan praktik beragama yang teduh dan damai berbekal cinta kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, di TPQ Al-Ghofilin juga ?menyelenggarakan “Super Camp” yang diikuti para santri. Bedanya kalau di lomba kali ini tema pertunjukan mengarah kepada kisah hikmah dari sejarah Islam. Sememtara, lomba pada Super Camp mengangkat kisah yang lebih umum, baik dari legenda dan dongeng di masyarakat ataupun kisah umum yang diciptakan oleh peserta.

Selama pelaksanaan lomba yang dinilai oleh juri dari Royal Actor Jember, DeKaJe, BKN, Sanggar Seni, Hastarini, UKM Kesenian UNEJ, dan FIB UNEJ ini, ratusan penonton menikmati jalannya pertunjukan secara khidmat. Bahkan, penonton anak-anak pun bertahan hingga selesainya acara. Ini menunjukkan antusiasme mereka untuk mendapatkan ilmu agama sembari bergembira.

Pos terkait