UMAIDI RADI

  • Whatsapp

Pak Umaidi, atau Pak Um demikian beliau dipanggil. Seorang dosen senior di Jurusan Hubungan Internasional (HI) FISIP Universitas Jember.

Hubungan awal saya dengan Pak Um cukup unik. Di tahun 1976, selepas lulus dari Fakultas Sospol UGM dan ditolak secara halus untuk menjadi dosen di UGM, saya merantau ke Jakarta. Pada saat dimana sistem meritokrasi masih longgar, mencari kerja lebih leluasa dengan secarik katabelece.

Saya aktivis HMI cabang Jogja. Jabatan terakhir saya sebagai anggota Dewan Pertimbangan HMI Cabang Jogja. Dengan bekal sebagai aktivis Senat Mahasiswa, dan dikenal juga sebagai penulis di berbagai media, saya mudah dikenal oleh para senior, khususnya di kalangan HMI.

Selain itu, saya lulus terbaik di jurusan saya dan tercepat di semua jurusan. Namun, begitu saya melamar untuk menjadi dosen di almamater saya sendiri, saya ditolak dengan alasan yang sama sekali tidak akademis.

Rantauan saya ke Jakarta juga tidak terlalu mulus. Padahal senior HMI dan KAHMI tidak kurang-kurangnya menggelontorkan katabelece. Mungkin Allah telah merencanakan yang lain, atau niat saya yg tidak terlalu kuat untuk kerja di jakarta, atau niat saya terlalu kuat untuk menjadi seorang dosen, atau bisa karena semuanya, wallahu’alam.

Saya pulang ke Bangka dengan niat sungkem ibu saya, dan kepulangan saya ini membuat saya ‘nyangkut’ di Bangka. Selama lebih dari satu tahun saya sibuk bekerja di Pemda Bangka dan sorenya sebagai Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah yang saya ikut mendirikannya.

Meskipun telah punya dua cantolan pekerjaan, tetapi niat kuat ingin menjadi dosen dan melanjutkan sekolah yang lebih tinggi tetap berkobar. Saya diam-diam melamar ke Unhas di Ujung Pandang (Makassar). Pendek cerita saya diterima sebagai dosen, yang seiring dengan itu datanglah sepucuk surat (pribadi) dari seseorang yang bernama Umaidi Radi.

Umaidi Radi memperkenalkan dirinya sebagai aktivis Kahmi, sekaligus sebagai Pembantu Dekan bidang Akademik Fisip Universitas Jember. Beliau menjelaskan secara panjang lebar (surat yang bertulis tangan terpanjang yang pernah saya terima sepanjang umur saya), bahwa Fisip membutuhkan dosen dengan spesifikasi yg kebetulan cocok dengan diri saya.

Beliau juga menjelaskan, bahwa mereka sudah ‘berburu’ calon dosen ke UGM. Kebetulan pula mereka bertemu dengan beberapa dosen senior seperti Amien Rais, Sofian Effendi, dan Ichlasul Amal. Ketiga dosen itu, katanya yang dulunya telah merekomendasi saya untuk menjadi dosen di UGM, tetapi ditolak secara halus. Ketiga dosen tersebut menyarankan untuk bersurat ke saya yang sedang berada di Bangka.

Terus terang secara duniawinya ini jaringan Kahmi yang kebetulan bermain. Membaca ‘surat cinta’ abang kita ini, saya pun cenderung memilih Universitas Jember. Saya harus mohon izin meninggalkan Kantor Bupati, meninggalkan SMA Muhammadiyah yang saya dirikan sendiri, dan memohon maaf kepada Unhas yang telah menerima saya sebagai dosen.

Bertemu saya pertama kali di Fisip di awal tahun 1978, Pak Umaidi terkesan lincah, cerdas, dan analisis politiknya tajam. Tubuhnya yang langsing itu stabil sampai masa tuanya. Beliau dikenal luas oleh para mahasiswa, terlebih oleh adik-adik HMI yang selalu menyayangi sekaligus merusuhinya dengan banyak perkara.

Usia beliau cukup panjang karena mencapai 82 tahun. Selisih umur kami cukup jauh, sekitar 8 tahun. Terlahir di tahun 1942 berarti jelas beliau termasuk aktivis Angkatan 66. Sebagai orang berdarah Sumatera, beliau juga keras, tetapi selalu taktis.

Setelah berpuluh tahun berteman sebagai sesama kolega, dan diselingi ‘pisah’ fisik antara kami karena tugas saya di Universitas Bangka Belitung, datang juga berita duka itu. Pak Um meninggal, demikian WA dari kolega saya di Jember. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, wa maghfiratan ba’dal mauti.., 

Terakhir diantar teman bertemu beliau, sudah tidak mengenal lagi siapa saya. Bang Um, semoga kelak kita kembali muda dan saling mengenal kembali. Tugas dan amal mendidik yang Bang Umaidi lakukan adalah amal jariah yang menemani abang di alam akhir penungguan.

Selamat jalan Abang kami semua..

Pos terkait