Awas Serangan Pornografi di Gudang Penyimpanan Data! Ini kiat Dari Ketua Umum Ikatakan Doktor Ilmu Komunikasi UNPAD…

  • Whatsapp

Sebaran konten berupa film dan video yang mengadung unsur pornografi dan pelecehan seksual, makin marak di media digital. Pada masa pendemi Covid 19, di saat para pekerja akhirnya bekerja di rumah (work from home), anak-anak usia sekolah juga harus sekolah secara online di rumah.

Ketua Umum Ikatakan Doktor Ilmu Komunikasi (IDIK) UNPAD, Dr. Pitoyo, SS, M.IKom, mengatakan banyak orang tua yang tidak menyadari, di saat anak-anak sekolah mendapat beban tugas sekolah yang menumpuk membutuhkan sebuah gudang penyimpanan data di media digital. Gudang data itu dapat berupa chromebook atau google drive. Kedua akun tersebut, baik chromebook maupun google drive ini menjadi sasaran empuk para produsen konten video porno.

Bacaan Lainnya

Dr. Pitoyo, menyampaikan bahaya serangan pornografi dan cara pencegahnya pada webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dengan tema “Bahaya Pornografi dan Pelecehan Seksual di Ruang Digital.” Kegiatan ini merupakan program kerja Kominfo dan Siber Kreasi yang digelar secara online pada Kamis. (9/9)

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, di era digital ini pemerintah telah menyiapkan internet hingga ke semua desa di Indonesia, dan ditargetkan rampung pada tahun 2022, yang lebih cepat 10 tahun dari target sebelumnya pada tahun 2032. Terhubungnya desa-desa di Indonesia dengan jaringan internet dan keberadaan media digital, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat dari berbagai daerah.

Namun, Presiden Jokowi, juga mengingatkan, dengan adanya media digital maka semua informasi akan berdatangan, dan tidak sedikit berita hoax yang sebar, pesan-pesan negatif, video porno, pelecehan seksual, perundungan anak-anak, perjudian dan penipuan di ruang online makin marak. Untuk itu pemerintah perlu terus melakukan upaya literasi media digital, agar masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

“Banjirilah ruang digital dengan ide dan gagasan yang kreatif dan produktif yang memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara,” pesan Presiden Indonesia, Ir Joko Widodo.

Walikota Batam, H Muhammad Rudi, sebagai keynote speaker mengatakan kegiatan webinar literasi digital ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi warga Batam untuk ikut sharing ilmu pengetahuan tentang lietrasi digital, agar masyarakat Batam semakin cakap dalam berkomunikasi di media digital.

“Marilah kita jadikan ruang digital untuk meningkatkan kinerja pemerintah, dan produktivitas masyarakat serta prestasi siswa di sekolah,” ungkap H Muhammad Rudi.

Dr Pitoyo, yang menjadi pembicara pertama, mengatakan hampir semua siswa sekolah akrab dengan google drive dan chromebook, sebagai perangkat lunak penyimpanan data. Apabila tidak hati-hati dalam menggunakannya tidak menutup kemungkinan gudang digitalnya akan dibanjiri oleh konten video atau gambar yang berunsur pornografi. Serangan produsen video porno bukan lagi pasif menunggu pengguna media digital mencari di mesin pencarian google, tetapi justru menyebarkan ke berbagai aplikasi media sosial dan gudang penyimpanan data digital.

Penyebaran video porno itu, menurut Dr. Pitoyo memang meminta izin untuk memasuki akun personal, namun kadang pemilik akunnya tidak menyadari bahwa konten pornografi itu, akan terus menerus dikirim ke akun google drive maupun chromebook. Apabila orangtua siswa tidak menyadari atau tidak mengetahui, maka anak-anak sekolah menjadi sasaran serangan konten pronografi tersebut.

“Memang bisa saja, kita menolak memberi izin, namun kalau konten itu sudah masuk di share with me di akun google drive maka, sudah susah untuk dihapus. Kiriman konten porno itu akan hadir terus meski perangkat komputer maupun handphone sedang tidak diaktifkan.

Dr. Pitoyo menyarankan apabila, menemukan konten pornografi di google drive atau di chromebook, maka orangtua siswa perlu untuk segera melaporkan ke google. Caranya dengan membuka akun, drive.google.com, klik sebelah kanan file yang ingin dilaporkan. Pemilik akun dapat melaporkan konten yang dianggap pornografi atau pelecehan seksual, lalu kirim.

Selain itu, menurut Dr. Pitoyo, pemilik akun google drive atau chromebook juga dapat memblokir konten yang dianggap bermuatan pornografi. Caranya dengan membuka drive.google.com, lalu klik kanan pada sebuah file yang tidak dikehedanki, di menu, klik blocked (blokir).

“Apakah setelah dilaporkan akan ditindaklanjuti oleh google? tentu saja jawabnya dibutuhkan kesabaran, karena banyak juga yang melaporkan. Namun setidaknya menjadi perhatian. Dan kalau sudah diblokir maka konten baru biasanya tidak akan datang lagi,” kata Dr. Pitoyo.

Untuk itu, Dr Pitoyo, menyarankan meski banyak aplikasi untuk menangkal konten pornografi dan ada juga yang membangun aplikasi untuk menerobos blokir konten pornografi tersebut, maka keberadaan orangtua dan pendampingan orangtua pada anak ini sangat diperlukan.

“Sebaiknya orangtua selalu rajin untuk membangun komunikasi intens dengan anak-anaknya yang selalu memegang HP baik untuk komunikasi maupun untuk belajar. Beri pemahaman tentang bahayanya konten pornografi bagi masa depan anak,” jelasnya.

Agung Pramudya Wijaya, M.Sn, Dosen Desain Produk ITENAS Bandung mengatakan, dalam berkomunikasi di media digital diperlukan personal control dan social control. Personal control, adalah kemampuan diri dalam mengendalikan diri dan memfilter setiap konten yang masuk di ruang digital, khususnya yang berbau pronografi.

Masyarakat juga perlu memiliki pemahaman yang sama, sehingga menjadi social control, dalam memerangi penyebaran konten pornografi di ruang digital. “Kalau diri sendiri sudah bisa mengontrol, dan masyarakat juga secara bersama-sama menolak konten pornografi, maka dunia digital akan menjadi ruang yang kondusif anak-anak dan semua orang yang produktif dan kreatif,” ungkap Agung.

Syahrul Huda, S.Ag menambahkan masyarakat perlu hati-hati memilih konten di media digital, agar penyebaran konten negative tidak semakin merajalela. Saat ini semua konten negative betebaran di ruang digital, karena sebagian masyarakat ada yang secara sadar turut serta menyebarkannya.

“Berita hoax dan konten pornografi semakin sering mengisi ruang digital, karena banyak jari tangan yang dengan ringannya ikut membagikan di media sosial, sehingga penyebaran menjadi makin meluas,” kata Syahrul pengurus Korp Almuni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Kepulauan Riau ini.

Tenaga pendidik yang tinggal di Batam, Rosa Reflina, S.Ag, mengatakan, bahwa sejak pandemi covid 19, pendidikan dilakukan di luar sekolah dengan menggunakan sarana daring atau online. Hal ini tentu menyulitkan bagi tenaga pendidik untuk melihat secara langsung anak didiknya pada waktu jam pelajaran sekalipun. Apalagi kalau anak didik tersebut di rumah tidak dampingi orangtua atau saudaranya, pendidikan daring menjadi tantangan besar.

“Disaat maraknya konten pornografi, guru sebagai pendidik, akan kesulitan untuk menghalaunya, karena keberadaan anak didik tidak dalam ruang kelas sekolah. Berbeda kalau di kelas, selalu dalam pantauan, setelah pulang juga dalam pantauan orangtua,” ungkap Rosa.

Karena itu, tantangan berat bagi guru sebagai tenaga pendidik ketika anak didiknya berada diluar jangkuannya, kendati proses belajar daring tetap berjalan. Namun pengawasan intens dalam proses belajar juga menjadi kurang. Rosa berharap sekolah tatap muka akan kembali membuat siswa menjadi lebih konsetrasi dan disiplin terutama dalam bersikap di ruang pendidikan maupun ruang digital.

Fiorencia Gracelia, sebagai Key Opinion Leader (KOL) mengatakan media digital memberi ruang yang luas untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman dan orang asing sekalipun. Media digital bisa menjadi ruang untuk meningkatkan kreatifitas dan produktivitas. Hanya saja, banyak juga yang memanfaatkan untuk kepentingan negatif.

“Saya rasa tergantung kesadaran kita dalam bermedia digital, kalau kita sadar bahwa konten porno itu berbahaya, ya perlu dimulai dari sendiri untuk menolaknya, kemudian pada keluarga khususnya anak-anak. Tahap berikutnya baru mengajak masyarakat di lingkungan kita,” ujar Fiorencia yang asli Kudus ini.

Pos terkait